Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Terpilih Diminta Beri "Tali Asih" untuk Caleg Gagal, Minimal Rp 5.000 Per Suara

Kompas.com - 13/05/2014, 13:02 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa partai politik peserta Pemilu 2014 di wilayah Kabupaten Bantul DIY meminta agar para caleg terpilih memberikan uang sebagai bentuk "tali asih" kepada caleg yang gagal. Parpol yang menerapkan kebijakan tersebut antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Pemberian uang 'tali asih' setelah caleg terpilih dilantik sebagai anggota dewan," ujar Ketua DPC PPP Bantul Bariq Ghufron, Selasa (13/5/2014).

Bariq menjelaskan, pemberian "tali asih" dari caleg terpilih kepada caleg yang gagal ini sudah menjadi keputusan partai. Besarannya tergantung dari perolehan jumlah suara semua caleg gagal yang berasal dari satu daerah pemilihan (dapil).

Sistemnya, nanti seluruh uang dari para caleg terpilih akan dikumpulkan dan diserahkan kepada parpol, lalu dibagi kepada caleg gagal.

"Setiap satu suara, baik suara caleg gagal, maupun suara parpol di dapil tersebut, dihargai sekitar Rp 10.000. Bukan mengganti rugi, melainkan bentuk 'tali asih'," tekannya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB DIY Aslam Ridlo mengatakan, seluruh uang "tali asih" untuk caleg provinsi akan dikelola oleh DPW, sementara untuk caleg kabupaten dikelola DPC. Nantinya, uang akan dibagi secara proporsional.

"Uang itu sebagai bentuk kebersamaan antarcaleg. Kisarannya antara Rp 5.000 dan Rp 10.000 per suara. Suara partai tidak dihitung," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com