Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Dikasih Toko Batik Gratis di Tanzania

Kompas.com - 12/05/2014, 12:59 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku diminta oleh beberapa pejabat pemerintahan di benua Afrika untuk mengekspor batik ke negara-negara di sana.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, permintaan ekspor batik tersebut diajukan pada saat dia menghadiri pertemuan dengan Bank Dunia (World Bank) di Korea Selatan beberapa waktu lalu.

"Waktu di Korea saya didatangi sama wali kota-wali kota di Afrika, katanya batik lagi tren di Afrika," kata Emil saat menghadiri kegiatan Open House Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung di Pendapa Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/5/2014).

Emil menambahkan, meningkatnya permintaan batik di Afrika dikarenakan sering dipakai oleh mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dalam setiap kegiatan. "Nge-tren gara-gara Nelson Mandela, sementara Afrika tidak punya kultur membuat batik," ujarnya.

Salah satu negara yang serius untuk mengekspor batik dari Indonesia adalah Tanzania. Bahkan, lanjut Emil, Wali Kota Dar El Salam berniat untuk memberikan satu toko khusus menjual batik secara cuma-cuma.

"Ada rencana dikasih toko di Dar El Salam, gratis. Dia katanya sekali beli bisa lima sampai 10 potong," tutur Emil.

Memanfaatkan peluang tersebut, Emil mengaku akan memberdayakan pengusaha batik Bandung yang saat ini tengah dikembangkan. Pemkot Bandung, kata dia, hanya membantu memperlancar hubungan bisnis antara pengusaha batik dan pihak pemohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com