150 Anak Suspect Thalassemia Lakukan 'Screening' Darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi awal apakah para suspect termasuk dalam golongan pembawa sifat thalassemia.

Pendiri Gerakan "Darah untuk Aceh" (DUA), Nurjannah Husien mengatakan, screening ini dilakukan oleh DUA dalam rangkaian peringatan hari thalassemia internasional, yang jatuh pada tanggal 8 Mei 2014.

"Kita sudah mendata anak-anak yang juga diantara anggota keluarga mereka menderita thalassemia, sehingga dengan deteksi awal ini para orangtua bisa mengetahui ada beberapa anak yang membawa sifat thalassemia di keluarga mereka," ujar perempuan yang akrab disapa Nunu ini, Kamis (8/5/2014) petang.

Dia ditemui saat menggelar aksi memperingati World Thalassemia Day di Banda Aceh. Tujuan screening itu, kata Nunu, selain mendeteksi sejak awal, juga memberi antisipasi untuk penyebaran thalassemia di kalangan masyarakat.

"Setidaknya jika orangtua sudah tahu anaknya menjadi pembawa sifat thalassemia, maka mereka harus bisa memutuskan masa depan anak tersebut, yaitu tidak boleh menikahkan mereka dengan pasangan yang juga pembawa sifat thalassemia, dengan memutuskan rantai ini kita bisa meminimalisir penyebaran thalassemia," jelas Nunu.

Proses screening, tambah Nunu, akan dilakukan secara bertahap di RS Meuraxa Kota Banda Aceh. Aksi peringatan hari thalassemia internasional ini juga diperingati dengan melakukan sosialisasi di jalan kepada masyarakat dengan membagikan leaflet dan melakukan aksi kampanye di jalan, yang dilakukan di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh.

Koordinator aksi kampanye di jalan, Dedy Syahputra Jalil, mengatakan, aksi akan dilakukan oleh para relawan DUA dan diikuti oleh relawan sosial kemasyarakatan lainnya terutama gerakan-gerakan yang dimotori anak-anak muda.

Ada Aceh Bicycle Community (ABC), Aceh Blogger Community, Cimsa, Mahasiswi Keperawatan Unsyiah, mahasiswa FISIP Unsyiah, Turuntangan, FJPI-Aceh, dan sejumlah radio swasta di Banda Aceh yang mendukung acara ini.

Saat ini, terdata 200 anak-anak menderita thalassemia di Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi thassaemia tertinggi di Indonesia. Sehingga semua orang diharapkan akan menjadi duta “Sadar Thalassemia” kepada orang-orang di sekitarnya.