Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pasien di Pekanbaru Diduga Terinfeksi MERS

Kompas.com - 07/05/2014, 11:41 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga warga Kota Pekanbaru, Riau, diduga terinfeksi virus corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Sampel cairan dan darah pasien sudah dikirim untuk diuji di laboratorium Kementerian Kesehatan.

"Benar, ada warga kita yang statusnya terduga MERS," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Rabu (6/5/2014). 

Menurut Zainal, ketiga pasien kini dirawat di ruang isolasi sembari menunggu pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Hanya saja, Zainal belum bersedia menyebutkan identitas para pasien itu. "Mereka baru pulang umrah dan terdapat indikasi seperti MERS," tepis dia.

Dokter spesialis paru-paru yang menangani ketiga pasien, Azizman Saad, mengatakan para pasiennya mengalami demam tinggi dan sesak napas. Dua terduga kini dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad dan satu pasien lagi di ruang isolasi RS Awal Bros.

"Pemeriksaan terakhir, kondisi pasien sudah membaik dan panasnya sudah turun," kata Azizman. Meski demikian, dia mengatakan tetap mengambil sampel usap cairan (uji swap) dan darah ketiga pasien untuk diperiksa di laboratorium. "Baru hari ini sampelnya kami kirim ke Jakarta. Jadi, belum ada konfirmasi ketiganya positif MERS."

Sebelumnya, seorang pasien berinisial KHS (64) meninggal dunia di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Minggu (4/5/2014). KHS mengalami sesak napas sepulang umrah dan diduga meninggal karena serangan MERS. Satu pasien lain juga masih berada di ruang isolasi rumah sakit ini dengan dugaan infeksi MERS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com