Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksikan Guru Bunuh Guru, Siswa SLB Wates Trauma

Kompas.com - 05/05/2014, 17:39 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Tragedi pembunuhan guru SLB Rela Bhakti II Wates oleh rekannya sesama guru menimbulkan trauma bagi siswanya. Karenanya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyarankan dua siswa sekolah tersebut yang seharusnya mengikuti Ujian Nasional (UN) mulai Senin (5/5/2014), untuk mengikuti ujian susulan.

"Untuk urusan hukum kami serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Kami hanya mengurusi operasional sekolah dan pemulihan kejiwaan para siswa, terlebih yang menyaksikan tragedi itu," kata Kepala Disdikpora DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Senin (5/5/2014).

Ditemui saat melakukan peninjauan pelaksanaan UN SMP/MTs di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Aji menuturkan, pihaknya langsung mendapat laporan tentang kejadian itu pada Sabtu (3/5/2014) lalu. Kebijakan yang diambil adalah menginstruksikan agar siswa diliburkan untuk beberapa hari.

Selanjutnya, Aji mengumpulkan kepala sekolah dan guru-guru dari SLB Rela Bhakti II Wates dan beberapa SLB lain di Kabupaten Kulonprogo untuk menyusun program trauma healing.

"Yang trauma tentu bukan hanya siswa yang melihat peristiwanya, tapi siswa seluruh sekolah tentu juga trauma. Karenanya kami minta bantuan pada SLB yang memiliki tenaga psikolog untuk melakukan pendampingan bagi para siswa. Untuk sementara siswa kami minta diizinkan belajar di rumah," ungkapnya.

Terkait dua siswa SLB Rela Bhakti II Wates yang menjadi peserta UN pada 5-8 Mei 2014 ini, Aji menyarankan agar keduanya mengikuti ujian susulan saja pada 12-15 Mei 2014 mendatang. Kedua siswa peserta UN tersebut juga perlu mendapatkan pendampingan khusus seusai kejadian tragis di sekolah mereka.

"Untuk peserta UN, saya akan melakukan pemantauan, apakah mereka sudah siap mengikuti ujian. Apalagi sekolah ini menerima siswa dari berbagai macam ketunaan. Kami berharap dampak psikologisnya tidak terlalu berat bagi siswa," katanya.

Terkait penyelenggaraan UN, Aji menuturkan, ada satu siswa SMP Negeri 2 Sanden, Bantul yang mengikuti UN di di RSUD Panembahan Senopati. Siswa tersebut tengah mengalami sakit infeksi saluran kencing dan dirawat sejak Minggu (4/5/2014) lalu. Namun, jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, siswa disarankan mengikuti ujian susulan untuk ujian hari kedua hingga keempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com