Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Genap Sebulan Beroperasi, Pangkal Jembatan Tol Ungaran-Bawen Ambles

Kompas.com - 29/04/2014, 15:51 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


BAWEN, KOMPAS.com — Jalan Tol Ungaran-Bawen yang belum genap satu bulan beroperasi kembali mengalami masalah. Bagian abutment (pangkal) jembatan Lemah Ireng 1 di sekitar Km 34+600 mengalami ambles sepanjang 15 meter dan lebar 4 meter dengan kedalaman satu meter.

Lokasi itu tidak jauh dari tebing jalan Tol Ungaran-Bawen kilometer 36+400 yang sebelumnya dikabarkan ambrol. Akibatnya, terjadi penyempitan lajur tol dari arah Ungaran menuju Bawen, tepatnya menjelang ujung (selatan) jembatan sepanjang 879 meter yang merupakan jembatan tol terpanjang untuk sesi Tol Semarang-Bawen ini.

Petugas PT Trans Marga Jateng (TMJ), selaku pengelola jalan Tol Semarang-Solo, telah memasang rambu-rambu peringatan kepada pengguna jalan tol sejak Km 34+200. Dari pengamatan Kompas.com, lokasi yang ambles telah ditutup dengan terpal dan sejumlah rambu jalan.

Hartono, salah seorang petugas PT TMJ yang ditemui di lokasi, mengatakan, badan jalan tol lajur Ungaran-Bawen ini diketahui ambles sekitar tiga hari yang lalu. Saat ini, pihaknya telah melakukan langkah-langkah darurat sebelum dilakukan upaya perbaikan permanen terhadap badan jalan yang ambles ini.

"Kami juga telah memasang barrier serta traffic cone di lokasi badan jalan yang ambles. Hal ini untuk menghindari dampak yang lebih parah akibat air hujan," katanya, Selasa (29/4/2014).

Amblesnya badan jalan ini merupakan dampak pergerakan tanah penopang pangkal jembatan. Struktur tanah yang ambles ini juga mengancam keberadaan flyover Blondo yang tak jauh dari lokasi jalan yang ambles. Terlihat pangkal jembatan ini putus dan membentuk patahan sepanjang hampir 10 meter.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Mas’ud Ridwan, mengatakan, pihak kontraktor dan PT TMJ harus segera mengevaluasi konstruksi jalan Tol Ungaran-Bawen ruas ini, terutama konstruksi yang dibuat di atas tanah urukan.

"Karena kasus amblesnya badan jalan ini berada di atas tanah urukan," ujarnya.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Ud ini, kasus amblesnya badan jalan ini baru temuan awal masalah pada konstruksi tanah urukan. Pihaknya mengaku khawatir persoalan yang sama masih akan muncul di ruas jalan tol ini sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ingat ini jalan bebas hambatan dan kemampuan konstruksi akan menjamin keselamatan dan keamanan para penggunanya," ujar Mas’ud.

Seperti diberitakan, jalan Tol ruas Ungaran-Bawen ini baru diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, 4 April lalu. Jalan tol resmi dioperasionalkan secara komersial sepekan kemudian, tepatnya tanggal 11 April 2014.

Selama ini pula, pihak pengelola telah melakukan sejumlah penanganan kerusakan. Terakhir perbaikan dilakukan karena dinding tebing jalan tol di Km 36+400 atau tebing di wilayah Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, mengalami longsor. Hingga saat ini, tebing talut yang ambrol belum selesai diperbaiki. Sejumlah pekerja terlihat masih melakukan aktivitas pengerukan tanah di sekitar lokasi yang ambrol tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com