Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tak Dibayar, Petugas Medis RS Al Fatah Mengamuk

Kompas.com - 16/04/2014, 17:53 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Umum (RSU) Al Fatah, Ambon berunjuk rasa sambil mengamuk di depan gedung rumah sakit itu, Rabu (16/4/2014).

Mereka menuntut Direktur RSU Al Fatah, Rizky Amalia Pellu segera membayarkan tunggakan gaji mereka selama satu bulan lebih.

Puluhan tenaga medis ini mengamuk dan berteriak-teriak meminta hak mereka sambil menghujat direktur rumah sakit yang dinilai arogan dan tidak memikirkan kepentingan tenaga medis.

Selain mempersoalkan masalah gaji, tenaga medis ini juga menuntut tunjangan jasa PNS tiga bulan, dan tunjangan jamkesmas lima bulan yang juga tidak diberikan pihak RS. Dalam aksi itu, para tenaga medis ini juga memblokade pintu masuk di rumah sakit. Namun aksi itu tidak berlangsung lama karena dicegat petugas keamanan RS.

Dalam aksinya itu puluhan tenaga medis ini mengaku kecewa dengan manajemen RSU Alfatah yang selalu merugikan mereka.

“Kami minta pihak manajemen dan direktur RSU Alfatah segera melunasi hak-hak kami, ini bukan yang pertama kali terjadi, ini sudah beberapa kali terjadi. Tidak hanya itu, tunjangan jasa PNS tiga bulan dan tunjangan Jamkesmas lima bulan juga tidak diberikan pihak RS,” teriak Rusdi Rumatiga, salah satu petugas medis.

Karena tuntutan mereka tidak digubris, puluhan teaga medis ini naik pitam. Mereka menyerbu ruang direktur rumah sakit. Sayangnya, direktur RS Al Fatah lebih dulu kabur lewat pintu belakang rumah sakit itu.

“Direktur telah kabur. Dia idak berada lagi di dalam ruangan. Ini bukti kalau dia seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab," teriak pendemo.

Kepada wartawan seusai aksi, Rusdi mengatakan sekitar 30 orang petugas medis hingga kini belum menerima gaji mereka. Alasannya, karena tenaga medis di RS tersebut dinilai melanggar kebijakan direktur karena menolak mengikuti tes ulang pegawai.

“Untuk apa kami ikut tes lagi, kami telah mengantongi SK 80 persen, dan dalam kontrak kerjanya tidak ada aturan yang menjelaskan agar kami harus kembali mengikuti tes,” ujarnya.

Puluhan tenaga medis ini mengancam akan terus melakukan aksi sampai pihak manajemen dan direktur RSU Alfatah mau memenuhi hak-hak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com