Ketua Senat Mahasiswa STAIN, Nurhadi mengatakan, aksi premanisne dosen tersebut terjadi saat perkuliahan berlangsung beberapa waktu lalu. Tiga mahasiswa yang datang telat ditampar oleh langsung mendapat tamparan dari dosen yang sedang mengajar.
"Saat tiga mahasiswa itu hendak menjabat tangan dosen Dr. Akib Muslim, tapi malah langsung digampar hingga satu kelas kedengaran (suara gamparan)," kata Nurhadi kepada para awak media.
Nurhadi menambahkan, unjuk rasa ini merupakan akumulasi kemarahan mahasiswa karena sikap dosen tersebut tidak hanya terjadi kali ini saja. Mahasiswa pun menuntut pihak kampus untuk segera memecat dosen tersebut.
Aksi tersebut dilakukan mahasiswa dengan membentangkan spanduk, berorasi, menggelar aksi teatrikal, dan membakar ban. Mereka juga sempat mengajak mahasiswa dari jurusan lain untuk bergabung dalam aksi tersebut.
Insiden kericuhan sempat terjadi saat salah satu mahasiswa non pengunjuk rasa dianggap menjadi provokator sehingga menjadi sasaran amukan mahasiswa pengunjuk rasa. Beruntung mahasiswa tersebut dapat diselamatkan dibawa ke dalam kelas. Tensi unjuk rasa berangsur turun saat Kepala STAIN Kediri Subakir kemudian menemui mereka. Subakir berjanji akan mengakomodir aspirasi mahasiswa.
"Tapi kita butuh waktu," kata Subakir.
Setelah pertemuan dengan orang nomor satu di kampus yang terletak di Kelurahan Ngronggo Kecamatan Kediri Kota itu, mahasiswa kemudian membubarkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.