Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu, Korban Tewas KA Malabar, Kerap Pulang demi ASI untuk Anaknya

Kompas.com - 07/04/2014, 19:23 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Suasana duka masih terlihat di rumah Ayu Diah Kusumaningrum (27), korban tewas kecelakaan KA Malabar, jurusan Bandung-Malang, 4 April lalu. Ayu meninggalkan buah hatinya, Muhamad Dhaffa Altaf Purnama, yang masih berumur tujuh bulan.

Rumah Ayu di Jalan di Jalan Pendowo, tepatnya di belakang Pasar Lawang, Kabupaten Malang, masih tampak ramai, Senin (7/4/2014) sore. Para tetangga, kerabat, dan teman-teman mendiang Ayu masih berdatangan.

Di mata Menik, teman dekatnya, Ayu adalah perempuan yang berjuang keras agar anak semata wayangnya itu bisa menikmati air susu ibu (ASI) dalam proses tumbuh kembangnya. Menurut warga Surabaya itu, setiap akhir pekan, Ayu berjuang pulang dari tempat kerjanya di kantor pusat PT KAI di Bandung, hanya untuk memberikan dan membawakan stok ASI untuk Dhaffa.

Menik dan Ayu saling mengenal setelah sama-sama menjadi anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

"Ayu itu perempuan hebat. Di tengah kesibukannya sebagai wanita karier, kerja di PT KAI di Bandung, Ayu masih sangat memperhatikan keluarganya. Hal itu dibuktikan, setiap minggu harus bolak-balik Bandung-Malang demi susu anaknya," katanya.

Setelah tiba di Malang, lanjut Menik, biasanya Ayu hanya menghabiskan waktu untuk berlibur. Tidak lupa, dia juga tetap mengumpulkan stok ASI yang dibutuhkan Dhaffa bila dia sedang bertugas di Bandung.

"Setiap pulang, almarhum hanya untuk nyetok ASI untuk Dhaffa. Dia ibu yang luar biasa. Saya sangat kehilangan sosoknya," katanya.

Sore ini, berdasarkan pengamatan Kompas.com, Dhaffa menjadi pusat perhatian para pelayat. Banyak ibu dan perempuan yang datang menciumi dan mengelus-elus kepalanya.

Paman Ayu, Nanang Cahyono (45), bertutur bahwa Dhaffa memang tampak gelisah belakangan ini. Dia seperti sedang mencari-cari ibunya.

"Sudah hampir seminggu tak berjumpa ibunya," ujar Nanang lirih.

"Saat ini, Dhaffa diasupi susu formula. Suami Ayu (M Agung Purnomo) masih shock, tak mau keluar kamar, tak mau ditemui siapa pun," tambahnya.

Nanang mengatakan bahwa Ayu kali terakhir menelepon keluarganya dan juga berbicara dengan Dhaffa beberapa jam sebelum kecelakaan. Ayu mengabarkan bahwa dirinya akan pulang ke Malang.

Saat itu, kata Nanang, tidak ada tanda-tanda atau firasat apa-apa jika Ayu akan meninggalkan anak-suami untuk selamanya. Menghubungi keluarga sebelum pulang ke Malang memang biasa dilakukan oleh Ayu.

"Semua seperti biasanya. Tidak ada firasat apa-apa," katanya.

"Kebiasaan dia, sudah lumrah telepon jika akan pulang. Sejak 2012 lalu, kerja di Bandung jika akan pulang telepon dulu," tambahnya.

Sejak kerja di Bandung, Ayu selalu pulang ke Malang. Dia biasanya naik kereta pada Jumat sore dan sudah tiba di rumah pada Sabtu pagi. Setelah itu, Ayu kembali lagi ke Bandung, menggunakan kereta yang sama pada Minggu sore.

Jenazah Ayu dimakamkan di pemakaman khusus keluarga di Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com