Sampai hari ini, sudah puluhan benda bernilai sejarah Kota Surabaya yang dikumpulkan wali kota perempuan pertama Surabaya itu dari berbagai tempat, seperti kantor-kantor dinas dan tempat-tempat lainnya. Dia juga melibatkan pihak yang berkompeten dari lembaga museum untuk menilai apakah benda-benda tersebut bernilai sejarah.
Benda-benda tersebut berupa kursi, meja, alat-alat kedokteran, brankas, dan lemari. Barang-barang tersebut sebagian diamankan Risma di Balaikota, seperti di ruang tunggu tamu dan lantai bawah.
"Sebagian lagi saya titipkan di sejumlah museum, seperti Museum Mpu Tantular dan Museum Tugu Pahlawan," katanya, Kamis (3/4/2014).
Konsep museum yang akan dibangun nanti, kata Risma, lebih bernilai sejarah Kota Surabaya. Museum yang ada saat ini dinilainya masih bersifat umum. Museum Tugu Pahlawan lebih banyak berbicara soal sejarah kemerdekaan, kalau museum Mpu Tantular lebih pada zaman kerajaan.
"Museum Surabaya nanti lebih bertema sejarah berdirinya Kota Surabaya," kata Risma.
Sampai saat ini, Risma merasa masih belum banyak mengumpulkan benda-benda sejarah untuk ditampung dalam sebuah museum. Karena itu, dia bersedia menerima atau mengambil dari pihak lain yang merasa memiliki barang yang bernilai sejarah Kota Pahlawan.
"Nanti kalau sudah banyak baru dikumpulkan dalam sebuah museum, sekarang kan masih sedikit jumlahnya," pungkas Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.