Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ganjar, Diat Biasanya100 Ekor Unta, Nilainya Cuma Rp 3,2 Miliar

Kompas.com - 02/04/2014, 18:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan pembebasan terhadap tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Semarang, Satinah. Saat ini, Satinah tinggal menunggu eksekusi hukuman pancung.

“Perkembangan terakhir eksekusi, dari Kementerian Luar Negeri bilang tanggal 5 April. Ada Pemilu Legislatif di Arab Saudi, sehingga diminta untuk dimundurkan. Tapi, kita akan bekerja lebih keras untuk membantu pembebasan Satinah,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (2/4/2014).

Ganjar mengatakan, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, terutama dengan Kemenlu dan Utusan Khusus dari Pemerintah Pusat. Para pihak tersebut telah melakukan upaya negosiasi kepada Pemerintah Arab Saudi dan pihak keluarga korban. Tidak jarang, para pihak ini mendapat tekanan dalam soal negosiasi.

“Saya berharap dan menyampaikan kepada keluarga korban bahwa kami berempati untuk itu. Janganlah hal itu dinegosiasikan. Satinah pasti akan membayar dan kita akan membantu saja, mengikuti ketentuan,” tambah politisi PDI-P ini.

Meski demikian, Ganjar mengkritik soal denda yang berlarut hingga sudah mencapai hitungan Rp 21 miliar. Menurut Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini, denda untuk pembunuh hanyalah sebanyak 100 ekor unta. Jika dihitung, nilai 100 ekor unta hanyalah Rp 3,2 miliar.

“Jika diat 100 unta, maka sebenarnya diekuivalen tidak sampai muncul angka Rp 21 miliar. Tapi kemudian, membubung tinggi dan menjadi tidak baik,” paparnya.

Pemrov Jawa Tengah masih terus menggalang dana dan dukungan dari masyarakat. Pemprov Jateng membuka rekening Peduli Satinah di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah dengan nomor rekening Bank BRI 032501001406302.

Satinah adalah warga Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Dia ditetapkan menjadi pelaku pembunuhan terhadap majikan perempuannya di Arab Saudi, Nura al-Gharib. Pada tahun 2010 Satinah diganjar hukuman mati lewat putusan kasasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com