Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Sering Padam, Warga Hadiahi PLN Bohlam Rusak

Kompas.com - 22/03/2014, 13:01 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Campang Raya, Bandarlampung menghadiahkan satu kardus bohlam rusak kepada PT PLN sebagai bentuk kekecewaan mereka karena sering terjadi pemadaman bergilir.

"Itu sebagai bentuk kekecewaan warga kepada PLN karena pemadaman listrik yang terlalu sering, sehingga membuat alat listrik warga, termasuk Bohlam, sering rusak," kata Mursalin, perwakilan warga Campang Raya saat diwawancarai di Bandarlampung, Sabtu (22/3/2014).

Warga berharap, krisis kelistrikan di Lampung bisa segera teratasi. PLN adalah perusahaan negara yang sudah lama sekali berdiri dan beroperasi, tetapi hingga saat ini masih saja memiliki permasalahan yang sama, yaitu pemadaman listrik.

Warga juga menyarakan PLN untuk lebih sering melakukan sosialisasi agar setiap informasi tentang listrik bisa langsung sampai ke warga.

Sementara itu, Pusat Strategi dan Studi Kebijakan Publik (PUSSbik) memfasilitasi diskusi warga dengan PLN soal listrik di Ryacudu Gg Tunas Bangsa No 28, Panitrik, Campang Raya, Sukabumi, Bandarlampung.

Manager PLN Area Tanjung Karang, Budiono yang menjadi narasumber dalam diskusi itu menjelaskan, PLN akan membangun jaringan baru untuk menerima bantuan daya dari pembangkit Gumawang, Sumsel.

Jaringan tersebut melewati Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Namun sampai saat ini, pembangunan jaringannya masih terhambat di wilayah perkebunan Sugar Group Company.

"Ada 90 tiang jaringan yg akan melewati Perkebunan Tebu Sugar Group, namun hingga detik ini PLN masih belum diizinkan membangun jaringan di dalam perkebunan itu," ujar Budiono. 

Saat ini, Pembangkit Tarahan masih dalam Masa Major Overhoul (MO), sehingga pasokan listrik masih kurang untuk menerangi Lampung. Kondisi itu menyebabkan pemadaman bergilir di Lampung, terutama di Lampung Timur, Tulang Bawang, Mesuji, Kotabumi dan sekitarnya.

"Jika jaringan yang akan kami bangun segera diberi izin oleh Sugar Group, maka pasokan listrik Lampung akan cukup," ucapnya.

Diskusi yang juga dihadiri aparat kecamatan dan kelurahan di lingkungan Sukabumi ini diwarnai dengan beragam pertanyaan yang disampaikan warga. Salah satu warga ada yang menanyakan tentang lemahnya sikap PLN terhadap Sugar Group Company terkait belum selesainya pembangunan jaringan PLN di dalam lahan perkebunan.

Pembangunan jaringan tersendat sejak 2010 lalu. Itu merupakan waktu yang cukup lama dalam hal negosiasi antara PLN dengan Sugar Group.

"PLN kan perusahaan milik negara, masak, enggak bisa mengedepankan kepentingan warga Lampung. Masak warga Lampung disuruh ngikutin maunya perusahaan perorangan seperti Sugar Group Company," tanya salah satu warga Campang Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com