Insiden pertama terjadi di halaman Timung Sri Rahayu, Jalan Cenderawasih, Kelurahan Kwamki Baru, Timika, sekitar pukul 19.00 WIT. Herius, pegawai BPS Puncak Jaya, ditemukan tewas bersimbah darah di halaman Timung setelah dikeroyok sekelompok orang yang membawa parang dan busur panah.
Para penyerang datang menggunakan sebuah mobil berwarna gelap, diduga sudah membuntuti Herius yang mengendarai motor ke Timung tersebut. Beberapa saat setelah kejadian, Patroli Polsek Mimika Baru yang dipimpin Kanit Patroli Ipda Dahlan langsung mengevakuasi korban ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
Berselang beberapa saat, di lokasi berbeda sekitar pukul 19.30 WIT terjadi penyerangan oleh sekelompok orang tidak dikenal terhadap Zonopius, warga Kwamki Narama. Saat dia berjalan kaki dari Jalan Matoa, Timika ke Kwamki Narama melalui Jalan Airport, di sekitar Warung Nyiur tiba-tiba dikejar sekelompok orang yang membawa senjata tajam.
Ketika penyerang bisa mengejar Zonopius, seorang anggota Brimob yang berada tak jauh dari lokasi yang mendengar teriakan dan mendatangi lokasi. Kehadiran Brigadir Laode Imran membuat pengeroyok Zonopius kabur. Setelah mengamankan Zonopius yang menderita luka sabetan di lengan kiri dan kanan, Laode melaporkan kejadian ini ke Polsek Mimika Baru.
Dari Mapolsek Mimika Baru, Zonopius dibawa ke RSUD Mimika untuk mendapat perawatan. Belum ada keterangan dari aparat kepolisian terkait kedua insiden yang berlangsung berdekatan waktu itu.
Sebelumnya, Sabtu (15/3/2014) lalu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan akan mengejar provokator pertikaian dua kelompok akibat sengeketa lahan. Dugaan ada provokator, ujar dia, muncul karena kedua kelompok sudah pernah mengikat perdamaian.
Dua kelompok yang bertikai itu dipimpin Pinus Murib dan Yulius Hanau. Mereka memperebutkan lahan Jayanti Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana. Pertikaian sudah berlangsung sejak akhir Januari 2014, dengan 7 orang tewas dan 300-an orang terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.