Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Akan Pimpin Langsung Penanganan Kabut Asap di Riau

Kompas.com - 13/03/2014, 22:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku telah menginstruksikan kembali jajaran pemerintah terkait agar segera melakukan operasi tanggap darurat untuk mengatasi kabut asap di wilayah Riau akibat pembakaran lahan.

"Malam ini saya telah instruksikan agar para menteri terkait segera lakukan operasi tanggap darurat, dengan gunakan semua cara dan alat," kata SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Kamis (13/3/2013) malam. Tweet itu disampaikan SBY di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.

Di awal tweet-nya, SBY mengaku memahami keresahan dan kemarahan sebagian rakyat akibat asap dan kebakaran ladang di Riau. Di samping karena cuaca ekstrem, kata SBY, kebakaran ladang itu juga akibat adanya warga dan perusahaan yang membakar ladang.

SBY mengatakan, sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta TNI dan Polri, telah berusaha mengatasi bencana itu. Namun, SBY mengakui bahwa hasilnya belum memuaskan.

"Kita perlu kerja sama. Perlu dibangun tanggung jawab kesadaran bersama untuk berhenti membakar ladang secara serampangan," kata SBY.

SBY lalu menyinggung langkah Polri yang telah menetapkan 37 orang sebagai tersangka terkait kasus pembakaran lahan di Riau. Hanya, jika setiap tahun masih membakar, katanya, maka bencana itu akan terjadi lagi.

"Saya ingin para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk cegah dan tangani asap ini. Mengapa terus terjadi rakyat jadi korban," kata SBY.

"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," pungkas SBY di akhir tweet.

Seperti diberitakan, pemerintah dinilai abai dan lalai mengatasi kabut asap di Riau. Warga memberi reaksi beragam dalam menyikapi bencana asap yang sudah mengganggu kehidupan.

Dampak dari asap itu, di antaranya, sekolah diliburkan. Penerbangan pun dibatalkan, atau pendaratannya dialihkan ke bandara lain akibat kondisi jarak pandang yang pendek. Belum lagi, dampak terhadap warga yang terserang ISPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com