Kini, Sebatik Punya Mobil Ambulans

Untuk memberikan layanan mobil ambulans bagi warga perbatasan, Gaharu Foundation Indonesia memberikan bantuan dua mobil jenazah yang bisa digunakan masyarakat di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.

“Saya lihat masyarakat di Sebatik itu sulit kalau ada yang sakit karena jauh. Kadang-kadang mobil itu tidak ada waktu yang persis," jelas Ketua Asosiasi Gaharu Indonesia, Mashur Elias, Kamis (13/3/2014).

Mobil ambulans yang multifungsi -- termasuk untuk mengangkut jenazah-- sebenarnya akan diserahkan dengan nama "Mobil Jenazah". Namun dengan pertimbangan psikologi masyarakat, akhirnya mobil tersebut ditulis "Mobil Ambulans".

“Tadinya mobil jenazah sebetulnya, cuma saya diberi saran dari H Ali, H bahar dan lain-lain ini, jangan ditulis mobil jenazah nanti orang takut naik, tulis mobil ambulans, supaya orang bisa pakai multifungsi maksudnya," jelas Mashur Elias.

Untukmemaksimalkan layanan mobil ambulans tersebut kepada masyarakat perbatasan, Gaharu Foundation Indonesia menanggung gaji sopir, suku cadang mobil, bahkan kain kafan untuk pengguna mobil ambulans.

“Untuk biaya operasional, gaji sopir, ganti ban sampai kain kafan, kita sumbangkan kepada yang menggunakan mobil ambulans ini. Gaharu Foundation Indonesia akan menanggung semua itu,” kata MashurElias.

Untuk pengelolaan mobil ambulans, Gaharu Foundation Indonesia menyerahkannya kepada kelompok masyarakat di Nunukan. “Saya serahkan kepada kelompok masyarakat, silakan musyawarah. Sebaiknya dikelola oleh kelompok masyarakat independen," kata Mashur Elias.