Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Desak Sekolah Tampung Siswa Binaan, Para Siswa Jadi Belajar di Lantai

Kompas.com - 12/03/2014, 12:39 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Nunukan Kalimantan Utara mengeluh sering masuk angin saat mengikuti pelajaran. Pasalnya, ruang kelas sepuluh yang mereka gunakan untuk belajar tidak memiliki bangku dan meja. Menurut Erika, siswi kelas 10 F, mereka belajar di lantai sejak naik kelas 10.

“Belajarnya dari pagi sampai jam 2. Itu semua kegiatan belajar melantai semua. Kalau masuk angin biasa, belum lagi badan sering pegel, nulisnya juga susah nggak ada meja. Susah kalau belajar begini, belajar jadi enggak konsen,” kata Erika, Rabu (12/3/2014).

Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan, Husin Manu, mengakui bahwa sekolahnya masih kekurangan ruang kelas karena kelebihan siswa. Ada sekitar 120 siswa yang belajar di lantai.

“Sebenarnya kita hanya membuka 4 kelas (dalam penerimaan siswa baru). Kemudian atas desakan Ketua RT se-Kecamatan Nunukan Selatan ke DPRD membuat kami menerima mereka. Alasannya, bina lingkungan. Bina lingkungan itu tidak ada dalam aturan tertulis, itu hanya 100 atau 200 meter dari lingkungan sekolah, tapi kenyataannya mereka se-Kecamatan Nunukan Selatan. Tapi Wakil DPRD mendesak, sehingga kami menerima mereka. Persoalannya sarana prasarana. Ada 80 murid titipan disini,” katanya.

Sebelumnya, untuk pembangunan ruang kelas baru, SMAN 1 Nusa Nunukan mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Namun, karena lahan yang ditempati sekolah tersebut masih berstatus hibah, bantuan tersebut dibatalkan.

“Saya sudah sering sampaikan permasalahan status tanah yang membuat kami kesulitan menerima bantuan dari pusat. Tahun 2013 kita menerima 3 lokal, tapi begitu saya sampaikan ke sekretaris status tanah dibatalkan bantuan itu karena tidak ada surat tanah,” tambah Husin Manu.

Untuk menghadapi persoalan tersebut, Husin Manu berharap tidak ada lagi desakan dari DPRD Nunukan saat penerimaan murid baru. Dia juga berharap pembangunan ruang kelas baru disertai pula dengan pengadaan mebel.

”Kita berharap tahun depan tidak ada lagi oknum dewan yang memaksa untuk menerima siswa dan mereka tidak memperhatikan lagi. Kita hanya akan menerima 4 kelas tahun depan,” tambahnya.

Sementara itu, wakil DPRD Nunukan Ruman Tumbo mengakui bahwa pihaknya memaksa pihak sekolah untuk menerima 40 siswa melalui bina lingkungan.

”Yang menghadap saya 40, kalau ada 80 siswa bina lingkungan saya tidak tahu. Terkait kekurangan meja kursi kita juga tidak bisa memaksakan. Dari segi anggaran memang belum dianggarkan karena aturan. Kita berharap ada pertemuan antara pihak sekolah dengan komite sekolah untuk mencari penyelesaian masalah ini. Mungkin dengan meminta sumbangan dari orang tua untuk membuat meja kursi sederhana. Itu opsi saya,” tutur Ruman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com