Diberitakan Jadi Terduga Penyelewengan Dana Lembur, Kepala KSOP Nunukan Ancam Wartawan

Wartawan berita harian Kalpost, Budi, mengatakan bahwa Nasir menuduh berita tentang penggelapan uang lembur di KSOP tanpa disertai data. "Dia mengatakan kalau menulis harus ada datanya," kata Budi kepada Kompas.com, Senin (10/3/2014).

Padahal, Budi mengatakan, dia memiliki data pencairan uang lembur yang datanya dipalsukan itu. Menurut Budi, Nasir mengancam akan melaporkan wartawan yang menulis berita uang lembur KSOP itu ke polisi.

Sementara itu, Kepolsian Resor Nunukan mengakui telah memeriksa dua pegawai KSOP pada Jumat (7/3/2014). Kasubag Humas Kepolisian Resor Nunukan Aipda M Karyadi mengatakan, pemanggilan kepada dua pegawai KSOP Nunukan terkait pemberitaan dugaan penyimpangan uang lembur KSOP di media.

"Kami klarifikasi mengenai dugaan penyimpangan uang lembur yang di berita koran. Ini untuk mencari fakta. Ini masih dalam bentuk penyelidikan," ujar Karyadi. Dia pun mengatakan pemanggilan dua pegawai KSOP pada Jumat itu bertujuan untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan polisi. "Termasuk siapa yang perlu kami klarifikasi."

Karyadi mengatakan, keterangan dan data itu perlu dikumpulkan untuk memastikan ada atau tidaknya penyimpangan terkait aturan uang lembur. Harus dipastikan pula apakah ada kerugian negara terkait uang lembur itu. "Kami perlu tahu sumber dananya, ataukah ini penggelapan untuk hak orang tak sampai. Kami perlu tahu sebelum kami punya tersangka," papar Karyadi.

Menurut Karyadi, pemeriksaan kasus ini berdasarkan pemberitaan di media. "Bukan berdasarkan laporan si A, si B, atau si C," ujar dia. Sejauh ini, dia mengatakan belum ada laporan dari Kepala KSOP yang mempersoalkan penulis berita dugaan korupsi dana lembur itu.