Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Makan, Suami Istri Lipat Surat Suara Pakai Botol Bekas

Kompas.com - 06/03/2014, 15:32 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Dewi (30), ibu rumah tangga warga Kalirejo, Banyuwangi, mengeluarkan tumpukan kertas suara dari dalam kardus. "Ini sudah kardus yang keempat," kata Dewi, Kamis (6/3/2014).

Sehari-harinya Dewi adalah ibu rumah tangga. Ia bersama ratusan ibu rumah tangga di Banyuwangi bekerja menjual jasa pelipatan kertas suara. "Lumayan, hasilnya bisa untuk makan," ungkap Dewi.

Dewi mengaku, dalam jasa pelipatan kertas suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, mereka dibagi dalam sejumlah kelompok.

"Satu kelompok terdiri dari tiga sampai lima orang. Kalau saya masuk Kelompok 31, isinya lima orang. Kami sudah mengatur ada yang bagian melipat dua, ada yang bagian melipatnya utuh, dan ada yang bagian menghitung dan memasukkan kembali ke dalam dus," ujar Dewi.

Untuk mempermudah pelipatan, Dewi menggunakan botol bekas minuman penambah stamina "Anggap aja sebagai alat pengepres agar lipatan rapi dan gampang di-packing," tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, untuk satu kertas Pemilu 2014, para ibu rumah tangga hanya membutuhkan waktu kurang dari enam detik.

Awalnya, dalam satu kelompok mereka menyelesaikan sekitar 5.000 kertas suara. Namun, ketika telah terbiasa, pada hari ketiga mereka bisa menyelesaikan sampai 7.000 kertas suara.

"Kan sudah biasa. Selain itu, satu kelompok sudah paham bagiannya masing-masing, jadi enggak usah ngajarin seperti hari pertama," tutur Dewi.

Ajak suami
Pada hari ketiga, Dewi mengajak suaminya, Ikrori (31), untuk ikut menjadi pelipat kertas suara. Sehari-hari Iromi bekerja sebagi makelar barang dan pekerja serabutan.

"Saya ajak juga daripada di rumah nganggur. Buat makan," kata dia.

Tenaga kerja ini dihargai Rp 100 setiap lembar. Namun, jumlah hasil lipatan tiap kelompok yang minimal 5.000 lembar sangat berarti untuk membantu perekonomian keluarga.

"Kalau dilihat minimal Rp 100.000 dan bisa lebih," kata dia sambil tersenyum.

Sementara itu, Zulkarnain, koordinator pelipatan yang berada di gudang bekas beras tersebut, menjelaskan, ada 271 orang yang bekerja sebagai pelipat kertas suara untuk DPR RI dan DPD yang terbagi dalam 56 kelompok.

"Terbanyak memang ibu rumah tangga yang berada di sekitar gudang sini. Rata-rata per hari 250 dus yang satu dusnya berisi 1.000 kertas suara," kata dia.

Tenaga pelipat sebelumnya juga dibekali pengetahuan tentang kertas suara yang baik dan rusak. “Jika mendapati kertas suara rusak, yang robek atau tintanya jelek, para pelipat langsung lapor dan menukarkan ke petugas,” jelasnya.

Dengan demikian, diharapkan temuan kertas suara rusak pada pemilu April mendatang dapat diminimalisasi.

Sementara itu, Muhamad Suryadi (43), staf Sekretariat KPU Banyuwangi, mengaku harus melipat kertas suara DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPD yang mencapai lebih dari 3,8 juta kertas suara.

Rinciannya, untuk DPR RI, KPU Banyuwangi menerima 1.281.343 lembar kertas suara, untuk DPD ada 1.281,343 lembar, dan DPRD Provinsi 1.278.360 lembar.

Demi kesuksesan pemilu mendatang, pihak KPU setempat mengerahkan 596 tenaga pelipat. Para pelipat yang didominasi kaum ibu rumah tangga ini dipekerjakan di dua tempat berbeda yang disewa KPU setempat.

Satu tempat di Jalan Brawijaya dan satu lagi di Kelurahan Pakis. “Tenaga pelipat kertas suara akan dioptimalkan untuk warga sekitar lokasi pelipatan,” kata Suryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com