Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawali Samarinda Sidak SPBU, Puluhan Mobil Pengetap BBM Kabur

Kompas.com - 20/02/2014, 22:37 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Sedikitnya ada belasan mobil "ngacir" ketika terpergok mengantre bahan bakar minyak (BBM)di SPBU Jalan Kadrie Oening inspeksi mendadak yang dipimpin Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, Kamis (202/2014). Diduga belasan mobil tadi milik para pengetap BBM, khususnya solar.

Sebelumnya sidak ini berawal ketika Wawali sering mendapat laporan dari warga sekitar yang merasa resah atas sulitnya mendapatkan solar. Diduga, solar itu habis dibeli pengemudi mobil modifikasi.

Alhasil, sidak bersama jajaran Satuan Polisi Pamong Praja kemarin, Wawali Kota Samarinda mengamankan satu unit mobil Toyota Kijang yang tangkinya dimodifikasi sehingga mampu menampung 700 liter solar.

Penemuan ini sempat membuat Nusirwan geram. Ia pun mengimbau masyarakat apabila sulit mendapatkan BBM, maka bisa langsung melaporkannya ke kantor kepolisian maupun Satpol PP.

"Karena aksi ini sudah menjadi modus dari pelaku yang telah memodifikasi kendaraannya agar bisa memperoleh BBM lebih hingga akhirnya warga lain tidak kebagian. Buktinya begitu kami sidak, mereka langsung kabur," kata Nusyirwan dengan nada tinggi.

Fakta itu, kata Nusyirwan, menunjukkan bahwa di Samarinda masih marak praktik penimbunan BBM yang dikuasai oleh sebuah sindikat.

“Dalam waktu dekat saya akan segera melakukan rapat bersama Pertamina dan pihak kepolisian karena modus ini tidak boleh dibiarkan. Memang mereka belum tertangkap basah saat mengisi, tetapi Anda bisa lihat mobilnya modifikasi semua," sebutnya.

Kendati pihak dari SPBU setempat mengakui melakukan pengisian BBM dengan jumlah yang normal, tetapi tak lantas membuat Nusyirwan percaya. "Masak kalau pihak SPBU memberikan jumlah yang normal, tetapi mereka masih mengantre di sini, sih," sindirnya.

Dalam rapat nanti, lanjut dia, pihaknya akan mengusulkan kepada Pertamina agar bisa meletakkan kamera CCTV di setiap SPBU.

“Supaya bisa mengontrol SPBU melayani praktik nakal dan beri sanksi tegas," pintanya.

Sebelumnya, April tahun lalu, Wawali Samarinda juga pernah menangkap belasan roda empat jenis pikap modifikasi yang mengantre di SPBU yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com