Kepala Kodim 0809 Kediri, Letkol Heriyadi, menyatakan, jumlah pengungsi itu berdasarkan estimasi jumlah warga yang berada di empat kecamatan rawan bencana, yaitu Kecamatan Ngancar, Kepung, Puncu, serta Kecamatan Plosoklaten. Meski demikian, kata Dandim sekaligus insider commander dalam Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) ini, jumlah pengungsi tersebut masih membutuhkan pengecekan ulang. “Namanya data, perlu validasi,” kata Letkol Heriyadi, Selasa (11/2/2014).
Untuk mempermudah evakuasi, Dandim menambahkan, pihaknya telah membentuk satuan komplek yang bertugas di masing-masing titik evakuasi yang telah ditentukan. Satuan komplek itu terdiri dari personel gabungan TNI, Polri, maupun Satpol PP. Personel satuan komplek ini pula, ia menambahkan, yang bertugas mengawal dan memastikan masyarakat dapat menyelamatkan diri menuju titik pengungsian jika bencana erupsi benar-benar terjadi.
“Untuk memudahkan saja, saya sebut komplek. Itu istilah dalam militer,” katanya.
Selain pengungsi manusia, Satlak PB juga berencana mengungsikan ternak, terutama sapi dan kambing. Hasil invetarisasi Satlak PB tercatat ada 3.000 ternak di 4 kecamatan sekitar Kelud. Hewan-hewan ini dirasa perlu turut diungsikan untuk menghindari kembalinya masyarakat ke rumahnya karena merasa berat meninggalkan ternak.
Sebelumnya, gunung yang sempat mengalami erupsi efusif pada tahun 2007 ini, kembali mengalami peningkatan aktivitas kegunungapiannya. Bahkan kini statusnya menjadi Siaga setelah sepekan sebelumnya berstatus Waspada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.