Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ajang "Kumpul Kebo", Perayaan Valentine Dikecam

Kompas.com - 11/02/2014, 17:07 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Surabaya menggelar aksi unjuk rasa mengecam perayaan hari kasih sayang atau "Valentine" setiap 14 Februari, Selasa (11/2/2014). Bagi mereka, perayaan Valentine seperti melegalkan kemaksiatan, karena saat itu justru banyak terjadi aksi "kumpul kebo" yang haram dilakukan menurut agama Islam.

Koordinator aksi, Muhammad Fajar mengatakan, aksi tersebut juga merupakan seruan bagi semua kaum muslimin, khususnya para pemuda dan pemudi untuk tidak merayakan Valentine.

"Lembaga hotline pendidikan Surabaya mencatat, aksi kumpul kebo yang berujung hamil di luar nikah, justru dilakukan saat malam valentine," ungkapnya.

Kepada masyarakat umum, HTI mengimbau agar masyarakat untuk mengarahkan anak-anaknya agar menjauhi semua bentuk kemunkaran. "Para pendidik juga diimbau untuk mengarahkan anak didiknya agar menjauhi semua bentuk kemaksiatan," tambah Muhammad Fajar.

Menurutnya, perayaan Valentine adalah buah pendidikan sekuler yang selanjutnya menghasilkan individu-individu berpola pikir liberal dalam pergaulan pergaulan dengan lawan jenis. Selain itu, kata Fajar, perayaan tersebut juga melahirkan pelajar yang bergaya hidup materialis dan hedonis, serta mengagungkan kebebasan.

Aksi tolak Valentine berlangsung damai dengan kawalan ketat polisi. Hujan deras yang mengguyur Surabaya tidak menyulutkan aksi unjuk rasa massa HTI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com