Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi membenarkan adanya anggota polisi yang ditembak di Kabupaten Gowa.
Namun, dia mengaku belum mengetahui motif penembakan tersebut. Ia pun juga belum memastikan pria misterius tersebut adalah kelompok sparatis, di mana belakangan terjadi beberapa rentetan kasus penyerangan anggota polisi di Kota Makassar.
"Motifnya kita belum tahu, termasuk apakah pria misterius itu anggota separatis atau bukan. Tapi penembakan Iptu Muhammad Daud merupakan rentetan beberapa kasus penyerangan polisi yang terjadi beberapa bulan belakangan. Ciri-ciri pelaku penembakan, tinggi kurus berkisar 180 sentimeter, mengenakan celana jins, dan jaket yang mengenakan penutup kepala. Kasus ini masih dalam penyelidikan," ungkap Endi.
Endi menjelaskan kronologi penembakan. Pada pukul 04.55 Wita korban bersama tetangganya, Jufri, hendak menunaikan shalat subuh di masjid dekat rumahnya. Saat keluar dari rumahnya, korban melihat seorang pria berdiri di gang samping rumahnya.
Korban kemudian mengecek dengan mendatangi pria tersebut, sedangkan Jufri melanjutkan perjalanan ke masjid. "Korban ditembak dua kali di dada kiri dan perut tepatnya di pusar dari jarak 6 sampai 7 meter. Saksi korban, Jufri, sempat mendengar dua kali. Tapi Jufri menyelesaikan dulu shalat subuhnya lalu bersama jemaah lainnya membantu korban," kata Endi.
"Korban sudah meninggal dunia di lokasi kejadian. Meski begitu, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum," sambung Endi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.