Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Nelayan Merauke Masih Hilang Setelah Kapalnya Dibakar Orang yang Diduga Tentara PNG

Kompas.com - 11/02/2014, 06:14 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Komandan Lantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana mengatakan telah mengerahkan pasukan untuk turut mencari lima nelayan asal Merauke yang tenggelam setelah speed boat mereka dibakar oleh orang yang diduga tentara Papua Niugini pada Kamis (6/2/2014).

Lalana mengatakan pencarian dilakukan menggunakan kapal C-Rider dengan 12 personel marinir dipimpin Danyon Marinir Pertahanan Pangkalan AL Merauke, Mayor Ajrin. Selain itu, 25 personel dari Pos Perbatasan Kali Torasi juga dilibatkan menggunakan sejumlah speed boat.

"Pencarian juga dilakukan oleh warga bersama lima nelayan yang selamat. Kami juga sudah mendapat penguatan dari KRI yang tergabung dalam Gugus Armada Timur," jelas Lalana yang dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (10/2/2014).

Menurut Lalana, upaya pencarian lima nelayan yang tenggelam dilakukan dengan menyusuri Kali Maro di Merauke hingga ke Kali Torasi di perbatasan Papua Niugini (PNG).

Pelintas batas

Penyerangan terhadap nelayan asal Merauke tersebut merupakan kejadian pertama yang terpantau. Dari pengakuan lima orang nelayan yang selamat, ungkap Lalana, mereka sudah mengantongi paspor pelintas batas di Pos Torasi sebelum berangkat ke Kandawa, Papua Niugini, untuk bertransaksi hasil bumi.

"Selama ini kegiatan transaksi hasil bumi sudah berlangsung secara tradisional karena mereka memiliki hubungan kekerabatan antara orang PNG dengan orang Merauke," jelas Lalana. Dia mengatakan sudah melakukan pendalaman pula atas insiden ini.

"Itulah herannya, mereka (nelayan Merauke, red) sudah membawa pass pelintas batas. Kalau mereka tentara pasti akan memeriksa kelengkapan surat-surat dan tidak langsung mengambil tindakan. Setelah pencarian kami akan meminta keterangan tambahan kepada lima nelayan yang selamat," ujar Lalana.

Lalana juga mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Merauke untuk membicarakan permasalahan terkait pengaturan pelintas batas. Selain itu, jenderal bintang satu marinir ini akan melakukan evaluasi penguatan terhadap pos perbatasan di Kali Torasi.

Hingga Senin petang, upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil. Adapun lima nelayan yang selamat dari insiden itu adalah Yakobus Mahuze (28), Antonius Basik Basik (26), Silvester Basik Basik (27), Marselinus Maya Gebze (17), dan Andreas Mahuze (26). Adapun lima nelayan lain yang masih hilang adalah Alexander Tjoa (38), Ferdinando Tjoa (24), Roby Rahail (39), Jhon Kaize (41), dan Zulfikar Saleh (17).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com