Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2014, 12:44 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menawarkan empat alternatif bagi sekitar 7.200 kepala keluarga (KK) korban banjir di Sulawesi Utara yang belum kembali ke rumah mereka, pascabencana banjir bandang.

Salah satu alternatif yang akan ditawarkan adalah warga korban banjir menempati Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Selain itu, menurut Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Siswa Rchmat Mokodongan ada tiga alternatif lainnya yang ditawarkan.

"Kami juga memberikan pilihan ganti rugi tunai, pemberian biaya sewa rusunawa dan pembangunan rumah tinggal di tanah yang disiapkan Pemprov Sulut," ujar Mokodongan.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, ada 810 KK yang kehilangan tempat tinggal mereka, karena rumah mereka hanyut diterjang banjir. Sementara 3.687 KK rumah mereka mengalami rusak berat dan ada 2.723 KK lainnya yang rumah mereka rusak ringan.

Ribuan kepala keluarga tersebut kini masih tinggal di lokasi-lokasi pengungsian dan juga masih menginap di rumah keluarga mereka. Sementara di Manado ada 12.548 unit rumah yang rusak dalam berbagai skala kerusakan, dan 78.930 jiwa terdampak bencana.

Wali Kota Manado, Vicky Lumentut menyatakan, data tersebut sifatnya masih sementara. "Karena warga korban bencana ada yang tidak berada di tepat saat pendataan dilakukan," ujar Lumentut, Selasa (4/2/2014).

Untuk tahap pertama Pemkot Manado telah menyiapkan Rusunawa yang selama ini tidak ditempati untuk segera ditempati warga korban bencana. Rusunawa tersebut terletak di Kelurahan Tingkulu.

"Rusunawa itu akan segera ditempati. Saya sudah meminta camat untuk mengajak warganya yang kena bencana agar mau pindah ke Rusunawa tersebut," tambah Lumentut.

Lumentut berjanji untuk tidak menarik uang sewa selama enam bulan bagi warga yang mau pindah ke Rusunawa tersebut. Saat ini ada 94 unit ruangan di Rusunawa tersebut yang siap dihuni.

Setelah enam bulan menempati, Pemkot Manado akan menarik tarif sewa yang sangat murah bagi warga yang akan terus menempati Rusunawa tersebut. Pemkot berjanji tarif termahalnya hanya Rp 200 ribu per bulan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com