Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Binatang Titipan KBS di Banyuwangi Sehat dan Beranak

Kompas.com - 03/02/2014, 14:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Melati, Restu dan Cindy asyik berjalan-jalan di halaman Taman Satwa Mirah Fantasia di Kabupaten Banyuwangi bersama ketiga pawangnya, Senin (3/1/2014).

Ketiga gajah tersebut merupakan koleksi Kebun Binatang Surabaya yang dipindahkan ke Taman Satwa Mirah Fantasia di Banyuwangi sejak 5 Juni 2013 lalu.

Pemindahan tersebut sebagai bagian dari program pengembangan konservasi satwa di Indonesia dan sudah mendapatkan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan pihak-pihak terkait.

"Saat ini, ada 76 binatang dari KBS yang kami pelihara. Ada 30 ekor pelikan kacamata, delapan ekor jalak Bali, delapan ekor ibis putih berkepala hitam, empat ekor pecuk padi hitam, lima ekor kambing gunung, empat ekor iguana hijau dan tiga ekor sitatunga. Kemudian ada dua ekor kera Sulawasi, dua ekor orang utan, lima ekor bekantan, dua ekor kuda nil mini dan tiga ekor gajah Sumatera," kata Gede Budiasa Manager Operasional Mirah Fantasia, Senin (03/01/2014).

Tiga gajah Sumatera yaitu Melati, Restu, dan Cindy, menurut Gede, mempunyai rutinitas jalan-jalan di wilayah taman wisata yang mempunyai luas tujuh hektare tersebut. "Hal itu dilakukan agar mereka tetap sehat. Setelah itu mereka baru mandi bagian belakang. Untuk ketiga ekor gajah tersebut kami menghabiskan satu ton rumput gajah dalam jangka waktu tiga hari. Selain itu setiap binatang didampingi satu keeper untuk melatih, menjaga kesehatan dan makanan mereka," kata Gede.

Bukan hanya ketiga gajah asal Sumatera yang tumbuh sehat, Tessy orang hutan yan berusia 15 tahun tampak aktif bermain-main dengan tali di kandangnya yang berukuran 6x8x8. "Setiap hari ada saat-saat tertentu Tessy kami ajak bermain-main di luar kandang. Dia sekarang sedang diet ketat untuk menurunkan berat badan yang awalnya 80 kilogram," kata Gede.

"Ini sudah mulai normal ke berat 70 dengan tinggi 1,5 meter. Sekarang dia sudah mau jalan jalan, bergantungan, bahkan berinteraksi dengan orang luar. Sebelumnya dia hanya diam saja di dalam kandang tidak melakukan apa-apa. Sakit-sakitan dan tidak mau bergerak. Hal itu yang membuat dia obesitas," tambah Gede.

Awalnya hewan-hewan yang dikirim ke Taman Satwa Mirah Fantasia tampak kurus dan tidak sehat. "Mungkin mereka saat itu stres. Tapi kata beberapa penjaga sini pertumbuhan mereka lebih baik terlihat dari gerakan mereka yang aktif dan juga nafsu makan. Bahkan satu kambing gunung sudah beranak pada bulan September 2013 lalu," katanya sambil menujuk satu anak kambing gunung yang berlari-larian di sisi utara.

Kondisi koleksi satwa Kebun Binatang Surabaya yang di ada Banyuwangi berbanding terbalik dengan kondisi di Surabaya. Tercatat dalam triwulan terakhir atau sejak bulan Oktober hingga Desember 2013, total ada 30 satwa di KBS mati.

Sedangkan di bulan Januari sedikitnya ada enam binatang yang mati misterius yaitu komodo dan rusa bawean termasuk Michael singa Afrika yang berumur 1,5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com