Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terurus, Kapal Feri Tenggelam di Pelabuhan Dobo

Kompas.com - 30/01/2014, 11:52 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Kapal feri Tanjung Ular yang bersandar di Pelabuhan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, dilaporkan tenggelam, Kamis (30/1/2014). Diduga, kapal ini tenggelam karena mengalami sejumlah kerusakan akibat tidak lagi terurus sejak beberapa tahun ini.

Kapal yang melayari rute Dobo, Benjina Tabarfane, dan Meror ini merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Maluku tahun 2007 lalu kepada Pemda Kepulauan Aru. Namun, kapal ini hanya beroperasi selama empat tahun. Setelah itu, kapal hanya berlabuh di pelabuhan feri di Dobo.

Saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Kamis siang, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol (laut) Budiantara, membenarkan soal tenggelamnya kapal tersebut. Menurut dia, kapal feri tersebut sudah sejak lama tidak beroperasi lagi karena mengalami kerusakan.

"Yang saya ketahui kapal itu sejak lama tidak beroperasi lagi dan hanya berlabuh di Pelabuhan Dobo. Ya mungkin saja karena rusak dan karena gelombang di pelabuhan kapal itu tenggelam,” ungkapnya.

Menurut Budiarta, sepengetahuannya kapal tersebut sudah tidak layak lagi dioperasikan sehingga hanya bisa berlabuh di pelabuhan. ”Kapal itu sudah tidak layak untuk dioperasikan. Dan sejak lama kapal itu sudah hanya sandar di pelabuhan saja kok," katanya.

Salah seorang warga Aru, Saleh Wamir, saat dihubungi dari Ambon mengatakan, kapal feri tersebut sangat membantu warga Aru selama ini. Sayangnya, kapal bantuan Pemda Provinsi Maluku itu tidak layak beroperasi karena sering mengalami kerusakan.

"Setelah rusak dan berlabuh di pelabuhan, kapal itu tidak lagi diurus, padahal keberadaan kapal itu sangat membantu warga. Seharusnya, kapal yang diberikan harus yang layak, bukan seperti ini," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Ujir Halid, yang dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon selulernya, secara berulang kali tidak mau menjawab dan hanya membalas lewat pesan singkat. "Hubungi staf saya saja. Saya lagi rapat di Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com