"Hal ini karena ketebalan material longsoran mencapai sekitar 3 hingga 4 meter," kata Yuwono saat ditemui di lokasi longsor, Selasa (28/1/2014).
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan elemen lain untuk mengusahakan adanya beberapa alat berat. Tercatat ada 2 ekskavator yang kemudian digunakan menggali.
"Meski sudah ada dua alat berat, saya nilai masih sangat kurang," imbuhnya. Ia berharap evakuasi Rabu dapat lebih maksimal dengan adanya dukungan alat-alat berat dari instansi lainnya.
Pada Selasa malam, pencarian dihentikan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Lokasi longsor berada di bawah tebing dan cuaca juga tidak bersahabat dengan turunnya hujan. Selain itu, karena lokasi gelap gulita.
Sebelumnya diberitakan, longsor di Dusun Kopen menyebabkan 5 rumah warga tertimbun tanah. Tercatat ada 16 warga yang menjadi korban. Dari jumlah itu, 2 orang ditemukan selamat, 7 orang ditemukan meninggal, dan 7 lainnya diduga masih tertimbun longsor.
Sepasang suami istri selamat meski sempat tertimbun tanah setinggi dada dalam bencana longsor yang terjadi di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Selasa (28/1/2014). Pasangan suami istri itu adalah Khuzaemi dan istrinya Nyonya Is. Keduanya sempat tertimbun tanah hingga sedada orang dewasa. Mereka selamat setelah para warga sekitar segera datang menolongnya.
Bencana longsor yang terjadi dini hari itu diawali dengan hujan yang cukup deras yang terjadi antara sore hingga dini hari. Tanah tebing menjadi rapuh akhirnya longsor menimpa lima rumah yang ada di bawahnya.