Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Tewas akibat Terseret Banjir

Kompas.com - 28/01/2014, 13:49 WIB
JOMBANG, KOMPAS.com  — Seorang bocah berumur 10 tahun tewas akibat terseret bencana banjir di Jombang, Jawa Timur.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jombang AKP Sugeng Widodo, Selasa (28/1/2014), mengatakan, bocah itu terseret air bah yang masuk ke dalam rumah.

"Anak tersebut saat kejadian ada di dalam rumah dan tubuhnya terseret. Keluarga mencari, tapi akhirnya ditemukan dan sudah meninggal," ucapnya.

Ia mengatakan, musibah itu terjadi pada Selasa pagi. Korban yang adalah anak pasangan Susilo (36) dan Khoirum (38), warga Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, tersebut ditemukan dalam radius sekitar 500 meter dari rumahnya yang terletak di kawasan perumahan Mojoasri, Kabupaten Jombang.

Musibah banjir terjadi di Kabupaten Jombang, menimpa empat desa, yaitu Desa Karangwinongan, Demangan, Mojotrisno, serta Mojoagung, Kecamatan Mojoagung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, air sudah mulai tinggi sejak hujan deras yang terjadi pada Senin (27/1/2014) malam. Bahkan, di sejumlah wilayah kedalaman air sampai 2 meter sehingga warga harus dievakuasi.

Banjir itu disebabkan sungai yang tidak mampu menampung debit air. Terdapat tiga sungai yang melintas di daerah itu, yaitu Sungai Gunting, Sungai Kademangan, serta Sungai Gambiran. Bahkan, beberapa tanggul juga rusak pascabanjir.

Banjir itu tidak hanya menggenangi ratusan rumah warga, areal pertanian, tapi sampai jalan umum dan sejumlah kantor. Bahkan, kantor Polsek Mojoagung juga terendam air hingga setinggi paha orang dewasa.

Arus lalu lintas juga macet akibat banjir tersebut. Ketinggian air di jalan raya sekitar 20 sentimeter dan kendaraan tidak dapat melaju dengan kencang sehingga terjadi antrean. Pemandangan itu terlihat pada jalur lalu lintas baik yang dari arah Surabaya ke Jombang maupun dari Jombang ke Surabaya.

Petugas SAR Jombang Pepi mengatakan, ada sekitar 50 warga yang terpaksa mengungsi sejak Senin malam karena musibah banjir tersebut. Mereka ditempatkan di tempat evakusi salah satunya di kantor balai desa setempat.

"Semua sudah tertangani seperti bantuan untuk korban banjir," kata Pepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com