Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bayi Berkepala Dua Terharu Terima Bantuan Pembaca "Kompas.com"

Kompas.com - 27/01/2014, 15:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kata-kata terima kasih terus terucap dari Riko Yan Saputra, ayah dari bayi berkepala dua, Chelsiy Permata Sari (6 minggu), saat menerima amplop berisi bantuan uang sebesar Rp 1,8 juta dari pembaca Kompas.com. Matanya langsung berkaca-kaca dan ia terus mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Saya kalau memang mendapatkan bantuan mengucapkan banyak terima kasih buat mereka yang sudah mau membuka hati untuk anak saya. Semoga Tuhan yang membalas," kata Riko kepada Kompas.com, seraya menerima bantuan di ruang bedah anak, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Bayi Chelsiy merupakan putri kedua dari pasangan Riko Yan Saputra dan Welda Sulita, warga Jalan Bumi Ayu 5 No 9, RT 005 RW 001, Kelurahan Kandang, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Bayi Chelsiy dilahirkan pada Rabu (11/12/ 2013) sekitar pukul 12.16, dalam kondisi sehat dan persalinan normal.

Chelsiy memiliki dua kepala yang terletak di bagian atas badan dan di antara selangkangan. Kepala yang berada di selangkangan berbentuk mirip seperti kepala memiliki tempurung, tetapi tidak memiliki panca indera layaknya kepala manusia normal.

Riko mengungkapkan, kondisi kesehatan Chelsiy semakin membaik. Sudah satu minggu lamanya Chelsiy dirawat inap di RSCM. Riko mengaku senang karena semua perlengkapan medis yang dibutuhkan anaknya lengkap tersedia apabila dibandingkan dengan yang ada di Bengkulu.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Ayah bayi berkepala dua Chelsiy Permata Sari, Riko Yan Saputra (30) terharu menerima bantuan pembaca Kompas.com, di RSCM Jakarta, Senin (27/1/2014).

Apabila saat perawatan di Bengkulu Chelsiy dibantu dengan jaminan kesehatan provinsi (jamkesprov), di Jakarta, Chelsiy telah ditangani menggunakan jaminan kesehatan pemerintah,  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Rencananya, pekan ini, bayi Chelsiy dioperasi dan segera dimasukkan ke ruang neonatal intensive care unit (NICU).

Penyakit yang diderita Chelsiy disebut sejenis tumor. Beruntung, tumor itu tidak ganas dan tidak menyerang organ tubuh lainnya. Tumor yang berada di selangkangan Chelsiy pun tidak membuatnya merasa sakit.

"Buang air kecilnya masih lancar. Buang air besarnya yang justru susah, semoga ke depan bisa diangkat tumornya," kata Riko.

Selama di Ibu Kota, Chelsiy ditemani oleh Riko, Welda (istri), dan ayah Riko. Karena Chelsiy baru berusia enam minggu, ia harus tetap mendapat ASI dari sang ibu. Sementara Riko rela meninggalkan pekerjan sementara sebagai buruh untuk menemani anaknya dan mengurus segala macam administrasi.

Di Bengkulu, kakak Chelsiy, Refal (4,5), terus harap-harap cemas mengetahui kondisi adiknya. Setiap jamnya, Refal selalu menelepon sang ayah untuk menanyakan kabar Chelsiy.

"Kakaknya juga suka doain adiknya biar cepat pulang lagi. Sekarang Refal tinggal sama neneknya," kata Riko.

Harapan Riko, Welda, dan Refal untuk berkumpul kembali dengan Chelsiy kini semakin besar, apalagi dengan bantuan yang diberikan oleh Anda, para pembaca Kompas.com, yang semakin meringankan beban keluarga Chelsiy.

"Sekali lagi, terima kasih untuk semua masyarakat yang sudah membantu. Doakan semoga operasi berjalan lancar, dan Chelsiy bisa sembuh total," ujar Riko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com