“Saya ingin memajukan Sukoharjo, dan memberantas kemiskinan yang ada di Sukoharjo dan juga memperbaiki taraf hidupnya agar lebih sejahtera," katanya kepada Kompas.com, Kamis (23/1/2014).
Wuri menambahkan bahwa orang-orang miskin pun berhak maju menjadi anggota legislatif meskipun tanpa modal yang berlebih. “Jujur saya sudah menabung dari hasil penjualan koran saya, dan meskipun tidak banyak, saya tetap optimistis," katanya.
Dengan modal terbatas, Wuri pun memilih strategi dalam menyosialisasikan dirinya, yakni dengan menyelipkan stiker bergambar foto dirinya di setiap koran atau majalah yang dia jual. Caleg dengan nomor urut 10 dari Partai Demokrat tersebut mengaku cara tersebut murah dan tepat sasaran.
“Pelanggan saya cukup banyak, dan itu merupakan keuntungan bagi saya," katanya.
Selain itu, Wuri mengaku sudah mempersiapkan strategi saat tiba masa kampanye. Karena terbatasnya modal, ia hanya akan memasang beberapa baliho saja di lokasi srategis. Wuri juga lebih memilih akan mendatangi satu persatu warga saat dirinya mengantar koran.
Wuri hidup bersama suaminya, Joko Cahyono (48) dan tiga anak di Desa Ngabeyan, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Perempuan lulusan SMA tersebut bekerja sebagai penjual koran dan pulsa di Jalan Veteran, Sukoharjo Kota, tepatnya di depan SMP 2 Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah.
Wuri mengaku keputusan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif mendapat dukungan dari suami dan anak-anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.