Keempat jenazah korban pesawat tersebut hingga Senin (20/1/2014) siang ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun Langgur.
Kepala Polres Maluku Tenggara AKBP Irot Riki Laurent via telepon selulernya, Senin siang, mengatakan bahwa keempat jenazah masih akan menjalani tes DNA dari tim Identifikasi Korban Bencana (DFI).
Menurut Riki, uji DNA terhadap keempat korban pesawat tersebut penting dilakukan untuk memastikan identitas keempat korban sesuai dengan data plan flight yang diperoleh dari otoritas Bandara Sentani.
"Pengambilan sampel DNA ini dilakukan untuk mencocokkan data korban agar jangan sampai salah. Kita juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban," ujarnya.
Menurut data dari Bandara Sentani, para korban pesawat jatuh yang diterima pihak kepolisian di Maluku Tenggara adalah Widhi Kurniawan (pilot), teknisi Arif Bidiarto (39) dan Evie Sufiani (63), serta Fransiskus Jeffri, pegawai perhubungan Kabupaten Nduga Wamena.
"Data ini sesuai dengan plan flight dari Bandara Sentani yang juga sesuai dengan data awal. Tapi memang harus dilakukan uji DNA," katanya.
Pesawat tersebut jatuh dan meledak tak jauh dari permukiman warga di Tual sekira pukul 12.20 WIT. Sebelum jatuh, pilot pesawat sempat berkoordinasi dengan pihak Bandara Domatubun Langgur, Maluku Tenggara, untuk mengisi bahan bakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.