Ombak Mengganas, Tak Ada Kapal ke Bunaken

"Ini sudah dua hari kami harus istirahat. Dari kemarin ombak besar, dan hari ini lebih besar," keluh Rahman, salah satu pemilik kapal katamaran, Senin (13/1/2014).

Rahman dengan puluhan pemilik kapal lainnya harus menyingkirkan kapal mereka dari dermaga Bunaken di Kawasan Pasar Bersehati Calaca, Manado.

Kalau biasanya setiap hari ada puluhan kapal yang siap mengangkut wisatawan yang ingin ke Pulau Bunaken, hari ini tidak ada satu pun kapal yang terlihat. "Saya kecewa dan harus balik ke hotel. Tidak ada kapal. Ombaknya besar dan tinggi," ungkap Christoper turis dari Perancis ketika hendak mencari angkutan ke Bunaken.

Bukan hanya wisatawan yang harus membatalkan perjalanan ke Bunaken. Warga yang bermukim di Bunaken dan beberapa pulau lainnya, seperti Mantehage, Naeng, Manado Tua juga harus menunda kepulangan mereka dari Manado.

"Tidak bisa memaksakan diri, berbahaya kalau cuaca seperti ini. Kapal bisa terbalik. Mau diapa, ya terpaksa menginap dulu di sini (Manado -red) sampai ombak mereda," ujar Roby, warga pulau Manado Tua.

Dalam sepekan terakhir, cuaca buruk melanda sebagian besar Sulawesi Utara. Angin kencang disertai dengan hujan lebat sering datang secara tiba-tiba dengan intensitas yang cukup lama.

Pemerintah Kota Manado telah menghimbau warganya untuk waspada menghadapi cuaca yang tidak bersahabat. Minggu (12/1) kemarin, praktis sepanjang hari Manado dan sekitarnya terus diguyur hujan lebat dan angin kencang.

Walau hari ini cuaca cukup cerah, namun ombak di perairan Sulawesi Utara masih cukup tinggi dan membahayakan pelayaran kapal-kapal kecil. Sementara itu aktivitas di Pelabuhan Manado yang melayani kapal besar dengan rute ke kabupaten-kabupaten di Nusa Utara terlihat masih normal.

Otoritas Pelabuhan Manado belum mengeluarkan larangan berlayar bagi kapal-kapal besar.