Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibawa Lari, ke Mana Sisa Rp 4 Miliar Milik BNI Manado?

Kompas.com - 13/01/2014, 12:10 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Dua hari belakangan, warga Sulawesi Utara ramai membicarakan kemana hilangnya uang Rp 4 miliar lebih yang dibawah lari Jolly Mumek dari total Rp 7,7 miliar yang diakui hilang oleh BNI wilayah Manado.

Jolly, yang sudah 26 tahun menjadi pegawai BNI Manado ini dibekuk Tim Khusus (Timsus) Polda pada Jumat (10/1/2014) sekitar pukul 3 dinihari, setelah sepekan diburu polisi. Dia membawa lari uang milik bank tempatnya bekerja.

Timsus juga menangkap Johny Paat yang membantu Jolly selama pelarian. Dari tangan Jolly polisi menyita tiga koper uang tunai serta satu katung plastik yang berisi perhiasan dan uang logam. Dari hasil perhitungan polisi dan BNI, uang yang disita hanya berjumlah Rp 2,97 miliar.

Ikut pula disita sebuah mobil Daihatsu Terios dan sepeda motor Hodan Blade yang sempat dibeli Jolly. Dia juga sempat mengontrak beberapa rumah ketika berpindah-pindah dalam sepekan pelariannya.

Total keseluruhan nilai uang tersebut hanya Rp 3,4 miliar. "Lalu ke mana sisanya, tidak masuk akal kalau dalam seminggu dia bisa menghabiskan Rp 4 miliar. Apalagi dia bersembunyi," tanya Raymond, warga Wanea, Senin (13/1/2014).

Berdasarkan, informasi yang dihimpun di Polda Sulut mengungkap, dari keterangan Jolly yang terus diperiksa secara intensif, tersangka bersikeras hanya membawa lari tiga koper uang.  Polisi yang menggeledah rumah yang dikontra Jolly juga tidak menemukan sisa uang tersebut.

Sehari setelah kejadian tersebut, Pemimpin BNI Wilayah Manado, Hermita yang ditemui Kompas.com di kantornya mengakui bahwa uang yang dibawa lari Jolly total sebesar Rp 7,7 miliar.

Uang itu merupakan uang yang dikumpulkan dari beberapa Kantor Layananan Nasabah (KLN) BNI pada Kamis (2/1/2014).

Jolly bersama tiga orang lainnya yang tergabung dalam Tim Pickup Cash Unit ditugaskan menjemput uang tersebut. Ketika berada di KLN Mantos Satu, Jolly menggelabui tiga anggota tim lainnya, dan kabur bersama mobil yang berisi uang miliaran tersebut.

Hermita ketika memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolda Sulut sewaktu Jolly tertangkap sempat menyatakan dugaannya ada keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. "Siapa pihak lain itu, nanti itu menjadi tugas polisi untuk mengungkapnya," ujar Hermita.

Sementara itu, Kapolda Sulut, Brigjen Robby Kaligis berjanji untuk terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap sekiranya memang ada jaringan yang bermain di lingkaran Jolly. Kasus ini dalam sepekan menjadi heboh di Sulawesi Utara khususnya di Manado.

"Ini menyangkut uang yang cukup banyak dan kepercayaan nasabah perbankan. Walau pihak BNI sendiri menjamin uang nasabah tetap aman," tambah Raymond.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com