Hal itu dikatakan Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta di Malang, Jumat (10/1/2014). "Melihat keberadaan dan ledakan bom di ATM Mandiri itu, jelas dibuat oleh pembuat peledak atau teroris yang sudah profesional. Karena dilihat saat meledak cukup luar biasa. Tidak seperti peledak mercon itu," kata Adi.
Adi mengungkapkan, saat ini fokus kepolisian adalah pemeriksaan rekaman CCTV dan para saksi. "Saat ini sudah ada sembilan orang saksi. Kemarin ada empat saksi," katanya.
Para saksi tersebut antara lain empat orang dari anggota satpam yang ada tak jauh dari lokasi ledakan. "Tiga orang saksi lainnya dari masyarakat dan dua orang dari pihak Bank Mandiri," terang Adi.
Lebih lanjut, Adi menegaskan, sebagai langkah antisipasi, polisi akan bekerja sama dengan toko-toko penyedia bahan-bahan yang berpotensi untuk bahan peledak.
"Selama ini, untuk mendapatkan air keras, klorat, dan belerang sangat mudah. Makanya, untuk membeli barang-barang tersebut, toko yang menyediakan bahannya harus mencatat identitas pembelinya, dan meminta kejelasan penggunaannya," katanya.
Apabila ada yang mencurigakan, pihak penjual diharapkan melaporkan ke pihak kepolisian setempat. "Semoga kejadian yang sama tidak terjadi lagi di Malang, dan di Indonesia pada umumnya," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.