“Anak saya ambil wudhu dan shalat subuh sendirian. Setelah itu, anak saya naik lagi ke atas (kamar), dan datanglah ustaz itu kemudian ngajak anak saya ke mushala untuk shalat subuh berjemaah. Anak saya waktu itu bilang 'tunggu dulu Pak sebentar'. Saat itu anak saya langsung ditendang oleh Pak Guru itu," ujar Sunarni, orangtua korban saat melapor ke Mapolres Jember, Jumat (10/1/2014).
Tendangan ustaz tersebut, lanjut Sunarni, mengenai pipi, mata, serta hidung anaknya hingga lebam dan berdarah. “Ini sampai hari ini anak saya masih lebam mata dan pipinya," katanya.
Ia mengaku tidak terima dengan perbuatan oknum ustaz tersebut, dan meminta kepolisian setempat untuk memprosesnya secara hukum.
“Saya minta pertanggungjawaban karena dia (ustaz) tidak minta maaf kepada keluarga saya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.