Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lolos Seleksi Pilkades, Bakal Calon Adukan Panitia ke Polisi

Kompas.com - 30/12/2013, 07:05 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Tiga bakal calon Kepala Desa Sungkaen, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, melaporkan panitia seleksi calon kepala desa ke kepolisian. Mereka menyoal uang pendaftaran Rp 1,5 juta yang tak dikembalikan saat mereka tak lolos seleksi.

Tiga bakal calon itu adalah Yoseph Lake, Alfonsus Tpoy, dan Antonius Lake. Mereka tak lolos seleksi administrasi untuk maju ke pemilihan kepala desa. Mereka berusaha meminta kembali uang pendaftaran yang sudah dibayarkan tetapi menurut mereka panitia menolak permintaan itu.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Minggu (29/12/2013), seleksi pemilihan kepala desa itu diikuti delapan bakal calon. Para bakal calon sebelumnya mendaftar pada 18 dan 19 Desember 2013, dengan menyertakan biaya pendaftaran Rp 1,5 juta kepada panitia sebagai syarat.

Ternyata, ketiga bakal calon tersebut dinyatakan tak lolos administrasi karena bukan penduduk Desa Sungkaen. Permintaan pengembalian uang pendaftaran ditolak karena panitia mengatakan sejak awal ada perjanjian tertulis di atas kertas bermeterai tentang uang tersebut.

Tak puas dengan jawaban panitia, ketiga bakal calon memilih menempuh jalur hukum. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Miomafo Timur, Iptu Dalmasius Wahang, mengatakan kepaad Kompas.com bahwa laporan ketiga bakal calon kepala desa itu sudah dia terima.

“Memang betul ada laporan menyangkut uang pendaftaran calon kades Sungkaen sebesar Rp 1,5 juta," ujar Dalmasius, Minggu petang. Panitia seleksi, ujar dia, mengatakan pernyataan di atas kertas bermeterai menyatakan uang Rp 1,5 juta merupakan biaya penyelenggaraan pemilihan kepala desa sampai pelantikan.

Peserta yang gugur dalam tahap seleksi, menurut perjanjian itu tak bisa meminta kembali uang pendaftarannya. Dalmasius mengatakan para pihak yang bersengketa soal uang Rp 1,5 juta ini akan dia undang untuk membuat klarifikasi. "Rencananya setelah tahun baru ini kami akan pertemukan kedua belah pihak,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com