Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suaminya Ingin Menikah Lagi, Perempuan Ini Bunuh Diri

Kompas.com - 26/12/2013, 16:58 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com
- Kasus meninggalnya Umi Kolifah (31) yang jasadnya ditemukan menggantung di kamar rumahnya pada 18 Desember 2013, banyak menimbulkan spekulasi di kalangan warga dan keluarga. Mereka menduga, ibu satu anak ini meninggal dunia akibat dibunuh.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan dokter dan saksi mata, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Umi. Karena itu, Polres Demak memastikan bahwa Umi murni bunuh diri.

Dalam keterangan persnya, Kamis (26/12/013), Kepala Sug Bagian Humas Polres Demak, AKP Sutomo mengatakan, Umi yang kali pertama ditemukan dalam keadaan menggantung oleh kakaknya, Muzarotun, saat tubuhnya diturunkan, masih dalam keadaan hidup. Bahkan Umi sempat diberi minum dan dikerok. “Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan, jiwanya tidak tertolong lagi," terang AKP Sutomo didampingi Kasatreskrim Polres Demak, AKP Zainul Arifin.

Dalam teori medis, tanda-tanda orang yang meninggal dunia karena gantung diri dapat diketahui secara kasat mata, seperti lidah menjulur, air mani keluar dan anus mengeluarkan kotoran. “Karena dia meninggal dunia selang beberapa menit setelah gantung diri, maka tidak ditemukan adanya tanda-tanda itu,” kata AKP Sutomo.

Suami ingin nikah lagi

Seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, Umi Kolifah (31), warga RT 2 RW 1, Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Demak, ditemukan meninggal dunia dengan leher tergantung pada blandar kamar rumahnya, Rabu (18/12/2013).

Saksi mata, Muzarotun, yang merupakan tetangga sekaligus kakak ipar korban, kepada Kompas.com, mengatakan, saat ditemukan, adik iparnya tersebut sudah dalam keadaan tergantung. Melihat kejadian itu, ia panik dan berteriak minta tolong. Kemudian Muzoratun mengambil gunting dan bersama para tetangga menurunkan jasad Umi. Setelah itu, ia memberikan pertolongan pertama dengan menggosok sekujur tubuh Umi dengan minyak angin. Namun, adiknya tersebut masih belum sadar. Akhirnya Umi dilarikan ke rumah sakit, tetapi di sana dia dinyatakan sudah meninggal dunia.

"Pagi sekitar pukul 07.00 lebih, saya melihat anaknya menangis di depan rumah, namun dibiarkan saja. Lalu saya panggil ibunya (Umi) tidak ada sahutan sama sekali, dicari ke dalam rumah, ternyata sudah tergantung," kata Muzarotun.

Ahmad Khoiri (27), suami Umi mengaku tidak menduga istrinya nekat bunuh diri. Tidak ada kecurigaan apa pun mengenai istrinya itu. Bahkan ia mengaku sempat makan bersama dengan istrinya sebelum ia pergi keluar rumah pada pukul 06.30 WIB.

Selama delapan tahun berumah tangga, kata Ahmad, istrinya tidak pernah mengeluh masalah ekonomi maupun menderita sakit. Namun diakuinya, dia sering cekcok, terutama tentang rencana Ahmad ingin menikah siri dengan wanita lain.

"Saya kaget mendapat kabar istri meninggal. Sebelumnya, istri saya juga pernah mencoba mengakhiri hidupnya berkali-kali, namun masih bisa tertolong," terang Ahmad Khoiri lirih.

Sementara itu, dari hasil olah TKP awal, polisi menemukan tanda-tanda luka bekas jeratan di leher korban. Dan, tali untuk mengakhiri hidup Umi diduga terbuat dari bahan yang tidak memiliki kekuatan untuk menopang tubuh korban.

"Kita belum bisa mengatakan bunuh diri atau hal-hal lain penyebab kematian korban. Nanti, tunggu hasil visum dokter," kata Kasatreskrim Polres Demak AKP Zainul Arifin seusai memimpin olah TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com