Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal, Warga Sulut Butuh 800 Ton Daging Babi

Kompas.com - 23/12/2013, 08:53 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga daging babi di sejumlah pasar tradisional Manado melonjak naik.

Einer, salah satu pedagang daging di Pasar Karombasan, mengatakan, saat ini harga satu kilogram daging babi mencapai Rp 48.000. "Mungkin besok sudah naik lagi," ujar Einer, Senin (23/12/2013).

Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Hanny Wajong menjelaskan, menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi peningkatan konsumsi daging babi hingga 20 kali lipat, dari hari biasa yang hanya 40 ton menjadi 800 ton.

Selain itu, khusus untuk Kota Manado, kebutuhan daging babi warga Manado pada saat Natal dan Tahun Baru mencapai meningkat menjadi 8.100 kilogram per hari.

Setiap keluarga yang merayakan Natal di Manado dipastikan akan menyantap daging babi. Kebiasaan itulah yang meningkatkan jumlah permintaan daging babi. 

Jika satu ekor babi rata-rata beratnya 80 kilogram, itu berarti menjelang Natal dan Tahun Baru ada sekitar 10.000 ekor babi yang akan dipotong. Namun demikian, kebutuhan daging babi yang tinggi tersebut masih mampu dipasok oleh peternak yang datang dari berbagai daerah di Minahasa.

Para pedagang di Pasar Karombasan dan Pasar Bersehati mengakui kalau pasokan daging babi mereka banyak berasal dari Kawangkoan dan Amurang. 

Menariknya, permintaan yang tinggi tersebut tidak saja terjadi pada daging babi, tetapi terjadi pula pada beberapa daging dari hewan yang tidak lazim di daerah lain. Sebut saja daging kelelawar, tikus putih, RW (daging anjing), ular piton, dan sebagainya. 

Pasar tradisional di Tomohon merupakan salah satu pasar yang menyediakan berbagai daging tersebut. Dipastikan pada besok hari, H-1 Natal, pasar tersebut akan diserbu warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com