Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Blokade Bandara, Merpati yang Minta Maaf

Kompas.com - 22/12/2013, 12:39 WIB

MBAY, KOMPAS.com — General  Manager (GM) Merpati Kupang Djibrael de Hock ketika dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2013) malam, membenarkan pesawat Merpati kembali ke Kupang karena tidak bisa mendarat di Bandara Turelelo-Soa.

"Ada pergerakan di Bandara Turolelo, sehingga kami tidak bisa mendarat dan kembali ke El Tari," ujarnya.

Djibrael menjelaskan, penumpang pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Turolelo, Bawaja, hari ini (Sabtu kemarin) penuh, dan ada kemungkian miskomunikasi antara petugas Merpati dengan orang yang mengurus tiket untuk Bupati Ngada.

Meski demikian, Djibrael mengaku persoalan itu sudah dituntaskan dan tidak ada masalah lagi antara Merpati dan Bupati Ngada. "Direktur Utama saya sudah menghubungi Pak Bupati dan hari ini sudah diselesaikan masalahnya," ujar Djibrael.

Djibrael meminta maaf kepada semua pihak terkait tidak mendaratnya pesawat Merpati MZ 6516 yang membawa 54 penumpang dari Kupang tujuan Bajawa di Soa.

"Apa pun masalah yang terjadi, semoga kita semua tetap bersabar dan hendaknya masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Pada dasarnya Merpati tetap akan menjaga nama baik semua pihak yang terlibat, termasuk menjaga nama baik pejabat daerah," ungkap Djibrael.

"Apabila pihak Merpati ada kekurangan terkait pelayanan, yang membuat ketidaknyaman, membuat orang tersinggung, kami mohon maaf. Karena tidak ada unsur kesengajaan dari kami," kata Djibrael.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Ngada Marianus Sae memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, untuk memblokade Bandara Turelelo Soa. Perintah ini muncul akibat Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.

Akibat tindakan otoriter itu, pesawat Merpati tidak bisa mendarat. Pesawat tersebut akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.

***

Baca Juga: Bupati Tak Dapat Tiket Pesawat, Satpol PP Disuruh Blokir Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com