Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Peserta Ospek ITN Akui Ada Kekerasan

Kompas.com - 18/12/2013, 16:12 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap peserta Kemah Bakti Desa (KBD) Jurusan Teknik Planologi, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, terungkap adanya kekerasan fisik yang dilakukan panitia terhadap para peserta.

Pemeriksaan itu terkait kasus meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya ketika mengikuti kegiatan yang digelar di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 12 Oktober lalu.

"Dari hasil pemeriksaan kepada 102 mahasiswa baru peserta KBD di Goa China, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, diakui memang ada kekerasan fisik pada peserta," jelas Kasatreskrim Polres Malang AKP Aldy Sulaiman di kampus ITN Malang, Rabu (18/12/2013) sore.

Namun, Aldy mengaku belum mengetahui jumlah pasti mahasiswa yang mengalami kekerasan fisik tersebut. "Kami belum menghitung ada berapa mahasiswa yang mengalami kekerasan fisik, tapi tidak semuanya. Hanya beberapa mahasiswa. Yang melakukannya juga hanya beberapa panitia," tegasnya.

Kekerasan fisik yang dialami mahasiswa baru antara lain ditendang, disuruh jongkok, dipukul, serta beberapa jenis kekerasan fisik lainnya. Namun, pihak kepolisian belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus kematian Fikri.

Soal foto-foto kekerasan yang beredar di media sosial, Aldy mengaku belum mempelajarinya secara lebih detail. "Tapi kita akan mencocokkan dan akan melakukan gelar perkara nantinya," katanya.

Apakah kekerasan fisik juga dilakukan terhadap almarhum Fikri? Aldy menegaskan bahwa dugaan kekerasan terhadap Fikri memang ada. "Tapi susahnya, saat kekerasan terjadi, peserta lainnya tidak bisa melihat secara langsung. Hanya mendengar jika Fikri menjerit kesakitan," katanya.

Aldy menambahkan, tidak semua panitia melakukan kekerasan fisik. "Hanya beberapa saja yang melakukan kekerasan fisik pada peserta. Yang jelas memang ada kekerasan fisik saat pelaksanaan KBD itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com