Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat LSI, Pasangan Setia Menang Tipis pada Pilkada Maluku

Kompas.com - 14/12/2013, 22:32 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Lembaga survei Konsultan Citra Indonesia (KCI) dan Lingkaran Survei Indoesia (LSI) merilis hasil hitung cepat pemilukada Maluku putaran II di Ambon, Sabtu (14/12/2013) malam. Berdasarkan hasil hitung cepat yang dipublikasikan itu, pasangan nomor urut 5 Said Assagaf-Zeth Sahuburua (Setia) memperoleh 51.05 persen suara. Sementara itu, pesaingnya yang bernomor urut 3, Abdullah Vanath-Martin Jonas Maspaitela (Damai), memperoleh 48,95 persen.

Pasangan Setia menang di antaranya di Kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, Kota Ambon dan Kota Tual, sedangkan pasangan Damai menang di empat kabupaten yakni di Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Kepulauan Aru.

Direktur KCI, M. Barkah Pattimahu menyatakan bahwa hasil tersebut tidak akan mengalami perubahan signifikan meski ada sejumlah sampel belum diterima. “Kalaupun semuanya terkumpul tidak akan mempengaruhi secara signifikan hasil yang kita publikasikan ini.” kata Barkah.

Supervisior Riset KCI, Rahmat Hidayat mengatakan bahwa hitung cepat yang dilakukan pihaknya menggunakan metode multi stage random sampling dengan tingkat margin of error sebesar 1 persen. Adapun seluruh TPS yang dijadikan sampel ditentukan secara acak dan secara proforional di 11 kabupaten Kota di Maluku. Sedangkan tingkat partisipasi pemilih dalam putaran kedua hanya mencapai 68,38 persen.

Terkait hasil rilis tersebut, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Damai, Maykel Palijama mengatakan dari data yang diperoleh tim relawan di lapangan, pasangan Damai menang di 6 kabupaten dengan memperoleh persentase 60 persen. Dia juga meragukan hasil hitung cepat yang dipublikasikan KCI.

“Hitungan kita pasangan Damai menang di enam kabupaten, dan secara keseluruhan mendapatkan 60 persen. Soal hasilhitung cepat KCI, anda bisa lihat saat putaran pertama mereka juga keliru khan? Ternyata apa yang disampaikan tida sesuai dengan yang terjadi dilapangan,”jelas Maykel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com