Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Segera Periksa Provokator Kericuhan Lapas Palopo

Kompas.com - 14/12/2013, 21:06 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Terkait kericuhan hingga pembakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Palopo, penyidik kepolisian segera memeriksa terduga provokator, Riti alias Herman. Dugaan sementara, Herman memprovokasi kericuhan karena kesal ditempatkan di sel khusus.

"Ya, jelas kita akan segera memeriksa Herman yang diduga selaku provokator kericuhan dan pembakaran Lapas Klas II Palopo. Pemeriksaan akan dilakukan setelah penyidik berkoordinasi dengan otoritas Lapas Klas II Palopo," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar Endi Sutendi kepada Kompas.com, Sabtu (14/12/2013).

Endi menambahkan, ratusan personil gabungan TNI-Polri masih melakukan penjagaan di sekitar Lapas Klas II Palopo. Ia memastikan tidak ada tahanan yang kabur. "Jadi yang terbakar itu gedung bagian depan Lapas Klas II Palopo, tempat para staf bekerja. Kalau ruangan sel, semua aman dan tidak ikut terbakar. Semua narapidana sudah kembali ke selnya masing-masing. Untuk pemindahan narapidana pascakerusuhan, ya tergantung dari permintaan otoritas Lapas," paparnya.

Penyebab kericuhan ini dibenarkan Direktur Jenderal Permasyarakatan Kemenkum dan HAM Handoyo Sudrajat

"Minggu ini dia kena tindakan di masukan di sel khusus. Mungkin karena itu, pelampiasan. Menurut informasi, dia sering ganggu napi wanita. Oleh karena itu dia kena tindakan pembinaan," kata Handoyo di Jakarta, Sabtu (14/12/2013).

Handoyo mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat hingga 14.00. Awalnya, kata dia, Kalapas hendak sidak ke sel Herman. Ketika pintu sel terbuka, Herman langsung melompat dan memukul kepala Pamudji.

"Telinganya berdarah lalu jatuh, keadaan tidak sadar. Dia dibawa oleh salah seorang regu keamanan dan dibawa ke rumah sakit. Ketika evakuasi kalapas, beberapa orang lempar batu," kata Handoyo.

Handoyo menambahkan, lima unit mobil pemadam kebakaran langsung datang ke lapas yang berpenghuni 282 napi. Petugas Kepolisian dan TNI juga diturunkan ke lokasi. Beberapa orang yang sempat disandera lalu dibebaskan.

Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menganggap masalah itu tidak serius dan sudah bisa ditangani. "Saya ucapkan terima kasih kepada kepolisian dan TNI yang membantu kami," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com