Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Pengguna Jalan, Seorang Peserta Sinterklas Ditangkap

Kompas.com - 13/12/2013, 18:03 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sebagian besar warga Manado semakin kesal dengan sikap ugal-ugalan kelompok Sinterklas yang berkonvoi di jalan. Selain sikap mereka yang sudah menyimpang, tak jarang rombongan Sinterklas itu berbuat onar, bahkan bersikap arogan terhadap pengguna jalan.

Salah seorang rombongan peserta Sinterklas terpaksa harus berurusan dengan polisi karena berusaha menganiaya pengguna jalan.

"Saya sudah dipengaruhi minuman keras waktu kejadian. Saya memukul dia (korban) di bagian wajahnya," aku Fernando Pandey (25), warga Kelurahan Karombasan Selatan, Kecamatan Wanea, kepada Kompas.com dari balik jeruji besi Polresta Manado, Jumat (13/12/2013) malam.

Informasi dari Polresta Manado, Fernando ditangkap Tim Khusus (Timsus) Polda Sulut di rumahnya karena dilaporkan korban Alvian Iwan Lumantow (36), warga Kelurahan Karombasan Utara, Kecamatan Wanea, Kamis (12/12/2013) malam. Korban dipukul di bagian wajahnya hingga babak belur.

Waktu itu, rombongan Sinterklas dari Komunitas Mobil Wfinder sedang berkonvoi di Jalan Boulevard. Saat sedang berada di depan Mantos, tersangka yang mengemudikan sebuah mobil menyenggol Alvian yang sedang mengendarai sepeda motor hingga terjatuh.

Alvian yang tidak terima hal itu lalu mencoba mengejar pelaku untuk menanyakan alasan pemukulan, sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil. Bukannya meminta maaf, pelaku malah langsung turun dan kemudian meninju wajah Alvian hingga babak belur. Setelah melakukan hal itu, pelaku dan rombongan dengan seenaknya berlalu dan terus berkonvoi.

Korban yang tidak terima hal itu kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke polisi. Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian menelusuri keberadaan pelaku dan menangkapnya. Kini pelaku mendekap dalam sel Polresta Manado untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara itu, beberapa warga Manado menyatakan setuju dengan tindakan polisi terhadap rombongan Sinterklas yang bersikap arogan. "Saya sangat setuju dengan hal itu, mereka harus ditindak karena sebagai umat Kristen, kita sendiri sudah resah dengan ulah mereka. Cermin kebaikan hati dari tokoh Santa Claus sudah hilang, yang ada, citra jelek. Makna Natal menjadi kabur," ujar Stenly, warga Manado.

Dalam kesempatan berbeda, Kapolresta Manado, Kombes Sunarto, pernah menegaskan akan menindak tegas konvoi Sinterklas yang menyalahi aturan lalu lintas. Setiap menyambut Natal, berbagai komunitas dan kelompok masyarakat Nasrani di Manado sering menggelar kegiatan Sinterklas. Dalam kegiatan itu, anak-anak mendapat hadiah Natal dari tokoh yang baik hati tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com