Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Temukan Bukti Kekerasan dalam Kasus Fikri

Kompas.com - 13/12/2013, 17:48 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Polisi terus bekerja untuk mengungkap kematian mahasiswa baru Jurusan Planologi, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya. Namun, hingga hari ini polisi belum menemukan bukti-bukti kekerasan pada mahasiswa asal Mataram tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Awi Setiyono mengatakan, menurut hasil pemeriksaan saksi pada hari keempat pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD), Fikri mengaku tidak kuat lagi berjalan. Lalu panitia mencoba memboncengnya dengan motor.

"Karena kondisi jalanan yang menanjak, motor tidak kuat melaju, akhirnya korban turun dan terpaksa berjalan kaki," katanya, Jumat (13/12/2013).

Saat memaksakan diri untuk berjalan, lalu korban terjatuh dan tidak sadarkan diri. "Saksi sempat mendengar suara dengkuran keras dari korban saat terjatuh. Meski sempat dibawa ke puskesmas, namun korban akhirnya meninggal dunia," tambah Awi.

Keterangan saksi itu, kata Awi, akan dicocokkan dengan hasil otopsi. Karena itu, pihaknya berharap keluarga Fikri berkenan memberikan izin agar jasad Fikri dibongkar untuk dilakukan otopsi.

Jika tidak ada otopsi, polisi mengaku kesulitan untuk membuktikan secara medis. Sebelumnya, keluarga Fikri secara tertulis menyatakan tidak berkenan jika jasad Fikri diotopsi.

Sementara dugaan kuat yang beredar, Fikri tewas karena kekerasan yang dilakukan panitia KBD di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Sejumlah saksi juga mengaku memperoleh perlakuan yang tidak manusiawi dari panitia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com