Dana Rp 27 Miliar untuk Rehab Eks Lokalisasi di Surabaya

Dana itu dialokasikan untuk empat titik eks lokalisasi di Surabaya, yakni lokalisasi Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari. Dana tersebut dianggarkan dari program Kementerian Sosial (Rp 585 juta), Pemprov Jatim (Rp 1,4 miliar), dan dari Pemkot Surabaya (Rp 25 miliar).

"Masing-masing anggaran untuk sasaran program yang berbeda-beda. Dana dari Kementerian sosial untuk pemberdayaan PSK, Pemprov Jatim untuk pemberdayaan mucikari, dan Pemkot Surabaya untuk pembangunan fisik kawasan eks lokalisasi," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Shonhaji, Senin (9/12/2013).

Kegiatan rehabilitasi eks lokalisasi secara umum dibagi menjadi empat program, yakni pemberdayaan sosial warga, pemberdayaan ekonomi penghuni dan warga sekitar, pemberdayaan lingkungan, dan program pembangunan usulan masyarakat.

"Kami sudah himpun aspirasi masyarakat di empat titik wilayah eks lokalisasi tersebut, dan mereka sudah mengusulkan secara resmi," tambahnya.

Program pembangunan usulan warga setempat antara lain, pembangunan pusat olahraga, pasar tradisional, sarana belajar, pelatihan untuk PSK, perbaikan saluran air dan jembatan, pembangunan sarana ibadah, dan pembangunan taman bermain untuk anak.

Penutupan kompleks lokalisasi di Surabaya, kata Agus bertujuan untuk menegakkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 1999 tentang larangan menggunakan tempat dan bangunan di Surabaya untuk kegiatan prostitusi.

"Sepanjang dua tahun terakhir, ratusan PSK di empat titik lokalisasi itu sudah disasar program. Akhir tahun ini, giliran lokalisasi Sememi dengan 250 PSK yang akan ditutup," pungkasnya.