Korban Banjir Bandang di Minahasa Tenggara Ditemukan

Yanti terseret banjir saat sedang berupaya menyelamatkan diri bersama kakaknya. Ketika itu mereka bergantungan di tiang antena parabola.

Kakaknya Sugeng yang sedang berusaha menyingkirkan kayu yang mengenai kakinya, tidak menyadari kalau Yanti sudah terlepas dan diseret banjir yang terjadi Kamis (5/12/2013) sore.

Dari informasi yang dihimpun, mayat Yanti ditemukan oleh seorang nelayan. Kemungkinan besar korban hanyut melalui sungai Molompar dan akhirnya terbawa ke laut yang jaraknya berkilo-kilometer.

Selama dua hari ratusan warga yang dibantu petugas dari Badan SAR Nasional Manado, aparat kepolisian dan TNI bahu membahu mencari korban di antara timbunan lumpur.

Banjir bandang yang diakui warga merupakan banjir terburuk selama 12 tahun terakhir telah mengakibatkan puluhan rumah rusak berat, jembatan putus, rumah ibadah rusak serta puluhan hektar sawah terendam lumpur setinggi satu meter.

Kepala Desa Rasi Satu, Roy Wondal menginformasikan bahwa banjir susulan sempat terjadi pada Sabtu pagi. Lumpur yang dibawa banjir susulan tersebut sempat masuk ke dalam rumah warga.

Banjir itu diakibatkan hujan yang turun beberapa jam sejak pagi. Walau berbagai bantuan sudah mulai disalurkan dan posko bantuan dan posko kesehatan sudah didirikan, warga masih mengeluhkan kekurangan pasokan air bersih dan masih padamnya listrik.