Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Sambut Presiden SBY, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi

Kompas.com - 04/12/2013, 15:26 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SAMPANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Madura, menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berujung bentrok dengan polisi, Rabu (5/12/2013).

Tiga mahasiswa dilarikan ke rumah sakit karena pingsan dipukul polisi. Tiga mahasiswa lainnya mengalami luka. Selain itu, tiga Ketua Cabang PMII, masing-masing Imam Syafii dari Sumenep, Ahmad Sidik dari Pamekasan dan Saifullah dari Sampang, ditangkap polisi. Ketiganya ditangkap beserta tujuh anggota PMII lainnya.

Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang awalnya berlangsung damai. Orasi yang dipimpin Ketua Cabang PMII Sampang, Saifullah baru berjalan sekitar lima menit. Namun puluhan polisi dengan senjata laras panjang lengkap dan senapan gas air mata tiba-tiba datang hendak membubarkan massa. Mahasiswa pun tidak menghiraukannya. Polisi pun terus mendesak mahasiswa agar segera membubarkan diri.

Merasa tidak dihiraukan, polisi mulai bertindak kasar dengan merampas bendera dan poster massa. Hal itu memicu kemarahan mahasiswa sehingga terjadi aksi saling dorong. Mahasiswa semakin didorong mundur hingga masuk pintu pagar rumah sakit. Lobi-lobi antara mahasiswa dengan polisi agar tidak ada tindakan kasar disampaikan Ahmad Sidik, Ketua PMII Pamekasan.

"Kami aksi dari awal sudah tidak ada yang anarkis. Tetapi polisi yang main kasar duluan dengan memukuli dan menginjak-injak rekan kami," kata Sidik kepada Wakil Kepala Polres Pamekasan, Faruk Avero.

Namun Faruk mengatakan bahwa aksi PMII itu tidak mengantongi izin. Sebaliknya, dari pihak PMII mengaku sudah mengajukan izin, tetapi belum keluar. Didik protes karena tanpa ada alasan yang jelas, polisi tidak mengeluarkan izin unjuk rasa.

Adu argumentasi antara polisi dan mahasiswa membuat aparat berseragam cokelat itu naik pitam. Satu mahasiswa ditarik ke tengah-tengah kerumunan polisi hingga terjatuh. Sekitar tujuh polisi menginjak mahasiswa tersebut hingga pingsan.

Keributan terus berlanjut. Mahasiswa lari tunggang langgang hingga ke halaman rumah sakit. Satu per satu mahasiswa ditangkap dan diperiksa identitasnya. Mahasiswa yang ditangkap, menurut Ahamad Sidik sebanyak 10 orang. Mereka ditahan di Markas Polres Sampang.

Sementara itu, mahasiswa yang pingsan masih dirawat di rumah sakit. Hingga berita ini ditulis, mahasiswa yang ditangkap belum dilepas oleh polisi. Beberapa kali Kompas.com menghubungi Sidik, telepon selulernya tidak aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com