Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unmul Ini Akui Pungli Mahasiswanya

Kompas.com - 28/11/2013, 22:20 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Oknum dosen yang berinisial RS terbukti bersalah telah melakukan pungutan liar (pungli) kepada mahasiswanya di Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman (Unmul). Dalam rapat pembinaan kepegawaian (binap) yang dipimpin Pembantu Rektor (PR) II, Masjaya, RS mengakui memang bersalah. Dia mengakui semua tuduhan itu, dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

“RS sudah mengakui semua kesalahannya dan menyatakan tak akan melakukan lagi. Dia menyatakan siap menerima sanksi yang telah diputuskan rektorat, yakni dosen tersebut dilarang mengajar, membimbing dan menguji mahasiswa,” kata Masjaya, Kamis (28/11/2013).

Meski demikian, lanjut Masjaya, penetapan sanksi yang sebenarnya menunggu keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Saat ini RS hanya dinonaktifkan sampai ada keputusan lanjut.

“Rapat tersebut digelar dengan tujuan memastikan keterangan RS dengan beberapa beberapa saksi dari mahasiswa yang mengetahui pungli dilakukan. Setelah itu, hasil rekomendasi dari rapat Binap Unmul dilaporkan ke Dirjen Dikti untuk dinilai dan diputuskan,” lanjutnya.

Untuk itu, pihak kampus akan segera melaporkan rekomendasi sanksi terhadap RS ke Dirjen Dikti untuk dinilai. Dikti yang berhak memutuskan, sanksi diberikan telah sesuai dengan pelanggaran dilakukan atau tidak. Selama belum ada keputusan, RS dilarang melakukan kegiatan berhubungan dengan mahasiswa.

“Ya, itu terserah Dikti yang memutuskan. Bisa saja, dari penilaian di Dirjen memutuskan sanksi lebih ringan atau bisa juga lebih berat. Intinya RS saat ini tidak boleh mengajar. Terkait mahasiswa bimbingan atau dosen wali, akan diatur ulang oleh Dekan FKIP nanti,” tegasnya.

Untuk itu, Masjaya barharap tak ada lagi kasus serupa yang mencoreng nama baik Unmul. Dia tegas mengatakan tak akan membiarkan kasus pelanggaran serupa terjadi lagi, khususnya pungli yang menyusahkan mahasiswa dan berbuntut aksi unjuk rasa mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com