Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Dokter di Kendari Protes Kriminalisasi 3 Rekannya

Kompas.com - 27/11/2013, 16:32 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Sekitar 500 dokter dari beberapa rumah sakit di Kendari, Konawe dan Konawe Selatan berunjuk rasa Rabu (27/11/2013) sebagai aksi solidaritas terhadap rekan-rekannya asal Manado yang dipenjara karena malapraktik.

Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara menolak kriminalisasi atas dugaan malapraktik terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani sehingga dijebloskan ke Rutan Malendeng, Manado, Sulawesi Utara.

Tak hanya itu, mereka juga memprotes kriminalisasi terhadap dr Hendry Simanjuntak Sp dan dr Hendry Siagian SpOG di Manado, Sulawesi Utara. “Yang pertama kami memprotes keras putusan Mahkamah Agung yang cenderung melihat persoalan hukum secara parsial dan terkesan tidak menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam menggunakan pasal,” terang Ketua IDI Sultra, dr Andi Hasna di gedung DPRD Sultra, Kamis (27/11/2013).

Untuk itu, kata Hasna, pihaknya meminta MA untuk meninjau ulang vonis yang dijatuhkan kepada ketiga dokter di Manado, Sulawesi Utara.

IDI Sultra, lanjut Hasna, juga menyampaikan keprihatinan kepada kepolisian RI menyusul penangkapan anggota IDI yang dilakukan secara tidak manusiawi. “Dokter yang ditangkap layaknya seorang penjahat besar. Oleh karena itu, kami mendesak anggota DPRD Sultra untuk senantiasa mendukung dan memahami gerakan yang dilakukan dokter Indonesia dalam menuntut rasa keadilan, baik dalam kasus saat ini maupun kasus–kasus yang mungkin terjadi di masa yang akan datang,” ujarnya.

Menanggapi tuntutan para dokter, Ketua Komisi IV H Abu Bakar Lago mengatakan, akan menindaklanjuti aspirasi IDI Sultra ke DPR RI. Namun demikian, pihaknya tidak bisa mencampuri urusan hukum untuk dr Dewi Ayu Sasiary, SpOG, dr Hendry Simanjuntak Sp dan dr Hendry Siagian SpOG yang telah mempunyai kekuatan hukum.

“Jika melihat dari pernyataan sikap IDI Sultra, memang ada kejanggalan, karena pengadilan tingkat pertama dan banding ketiga dokter tersebut divonis bebas, setelah kasasi baru divonis bersalah dan saat ini dokter ditahan di Manado. Kami akan tetap menindaklanjuti aspirasi ini sampai ke pusat,” terang Abu Bakar di hadapan ratusan dokter.

Seusai menyampaikan aspirasinya, ratusan dokter kemudian membubarkan diri dengan tertib dan kembali berkumpul di lapangan eks MTQ di Jalan Abdullah Silondae, Kendari. Sebelum ke gedung DPRD Sultra, ratusan dokter mendatangi kantor kejaksaan tinggi setempat. Mereka menyerahkan pernyataan sikap yang berisi 9 pernyataan protes kepada Mahkamah Agung dan Kapolri atas kasus yang menimpa ketiga dokter di Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com