Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, 4 Peluru Perampok Manajer SPBU di Magelang

Kompas.com - 26/11/2013, 16:03 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Polisi menemukan empat proyektil peluru senjata api yang sempat dimuntahkan para pelaku perampokan manajer SPBU di Jalan Telaga Warga, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Senin (25/11/2013) kemarin.

Kapolres Magelang Kota AKBP Tommy Arya Dwianto mengatakan, dari keempat proyektil tersebut, dua di antaranya ditemukan di sekitar lokasi kejadian, sedangkan dua lainnya ditemukan bersarang di tubuh korban. Penemuan peluru itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah.

"Dua proyektil yang ditemukan di sekitar lokasi, satu dalam keadaan utuh dan satu sudah pecah," tutur Tommy, Selasa (26/11/2013).

Kendati demikian, pihaknya belum dapat menentukan ukuran atau kaliber dari keempat proyektil tersebut, termasuk jenis senjata api yang digunakan pelaku. Menurut Tommy, saat ini, proyektil sudah dibawa tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah di Semarang guna kepentingan penyelidikan.

Kejadian penembakan sekaligus perampokan uang yang dibawa korban Rendi Wibowo (44), warga Jurangombo Selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang, itu terjadi di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Senin (25/11/2013) siang. Korban yang merupakan manajer sebuah SPBU di Jalan Urip Soemoharjo, (bukan Jalan Soekarno-Hatta pada berita sebelumnya), Canguk, Kota Magelang, itu tewas setelah ditembak timah panas oleh para pelaku.

Selain menembak korban, para pelaku yang diduga berjumlah empat orang itu juga merampas uang hasil penjualan bahan bakar SPBU senilai Rp 200 juta. Hingga saat ini, polisi masih mengejar para pelaku yang melarikan diri.

Saat melancarkan aksinya, kawanan perampok itu diketahui mengendarai dua sepeda motor Suzuki Satria FU warna silver dan hitam. "Memang sudah mengarah pada satu pelaku, tapi kami masih lakukan pengejaran, termasuk menyelidiki apakah ada keterkaitan dengan kasus yang sama yang terjadi di Mungkid dan SPBU Soekarno-Hatta Kota Magelang beberapa waktu yang lalu," ujar Tommy.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, terutama perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan menyetor uang ke bank dalam jumlah besar untuk tidak segan-segan meminta bantuan pengawalan polisi. "Kami menyediakan jasa pelayanan pengawalan secara gratis kepada masyarakat, jadi tidak perlu segan, kami siap membantu," tegas Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com